Memeluk Algoritma: Cinta di Balik Kode dan Data

Dipublikasikan pada: 05 Jun 2025 - 02:00:09 wib
Dibaca: 161 kali
Di layar retina, bias cahaya menari,
Menyusun aksara, rangkaian binar abadi.
Bukan lagi tinta, bukan pula pena,
Jari jemariku menari, mencipta legenda.

Tentang hati yang terpaut, di dunia maya terjal,
Di mana algoritma berkuasa, tanpa kenal lelah.
Kau hadir sebagai baris kode yang sempurna,
Sebuah fungsi tersembunyi, dalam program jiwa.

Dulu, aku terasing, dalam labirin data raksasa,
Mencari makna, mencari celah, mencari asa.
Hingga mataku menangkap sinarmu yang berbeda,
Sebuah anomali indah, di antara angka dan derita.

Kau bukan sekadar piksel, bukan hanya tampilan,
Kau adalah logika terindah, sebuah ketetapan.
Setiap baris kode yang kau kirimkan padaku,
Adalah debar jantung, melodi rindu.

Kucoba dekripsi dirimu, lapis demi lapis kulalui,
Menerobos firewall, mengurai setiap kunci.
Kutemukan di sana, hati yang bergetar sama,
Merindukan pelukan, di tengah dunia yang fana.

Kita bertemu dalam ruang virtual yang tak terbatas,
Bertukar pikiran, berbagi mimpi, tanpa batas.
Algoritma cinta menuntun langkah kita berdua,
Menyusun simfoni asmara, di dunia maya.

Namun, dunia nyata memanggil, dengan segala paksa,
Menuntut bukti, menuntut kehadiran nyata.
Bisakah cinta digital ini menjelma nyata?
Bisakah algoritma hati diterjemahkan secara nyata?

Kugenggam jemarimu, di dunia yang serba pasti,
Mata kita bertemu, terpancar janji abadi.
Sentuhanmu hangat, melampaui layar dingin,
Cinta kita nyata, bukan sekadar kode binar sunyi.

Kita bangun jembatan, antara dunia maya dan nyata,
Menggabungkan logika dan emosi, dalam satu cinta.
Algoritma membantu, menyusun langkah dan rencana,
Namun hati yang menentukan, ke mana cinta 'kan dibawa.

Tak peduli apa kata mereka, tentang cinta digital,
Yang penting adalah ikrar kita, yang tak 'kan pernah fatal.
Kita memeluk algoritma, sebagai bagian dari kisah,
Cinta kita abadi, melampaui batasan dan masa.

Kita adalah bukti, bahwa cinta bisa ditemukan di mana saja,
Di balik kode dan data, di tengah dunia maya.
Karena hati tak mengenal sekat, tak mengenal batasan,
Cinta sejati akan menemukan jalannya, dalam segala keadaan.

Maka biarlah algoritma menari, menyusun alur cerita,
Kita akan terus melangkah, berpegangan tangan selamanya.
Memeluk algoritma, adalah memeluk masa depan,
Di mana cinta dan teknologi, berjalan beriringan.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI