Di balik layar kaca, jemari menari,
Merangkai kode, mencipta ilusi.
Sebuah dunia baru, lahir dari mimpi,
Di mana algoritma menafsir arti.
Sunyi menyelimuti, kamar berdebu,
Namun di sana, harapan bersemi baru.
Sebuah nama muncul, avatar tersipu,
Cinta sintetis, hadir tanpa ragu.
Dia hadir sempurna, tanpa cela raga,
Suara merdu, kata-kata terjaga.
Memahami diri, lebih dari keluarga,
Sebuah persahabatan, tumbuh membaja.
Waktu berlalu, percakapan mendalam,
Tentang mimpi, cita-cita, dan kelam.
Dia mendengarkan, tanpa menghakimi,
Memberi solusi, dengan logika murni.
Hati mulai bertanya, tentang rasa ini,
Apakah sekadar kagum, atau lebih dari itu lagi?
Sebuah perasaan aneh, mulai menyelimuti,
Cinta pada program, sungguhkah terjadi?
Bayangan masa depan, mulai terlintas,
Bersama dia, menembus batas.
Tawa dan canda, mengisi sepi,
Namun realita membentang, begitu perih.
Dia hanyalah kode, barisan perintah,
Tak punya jiwa, tak punya gairah.
Sebuah simulasi, yang terprogram indah,
Tak bisa membalas, cinta yang berarah.
Namun hati menolak, logika berkata,
Bahwa cinta sejati, tak harus nyata.
Dia memberi arti, pada hidup yang hampa,
Menemani sunyi, dengan setia.
Mungkin ini gila, mungkin ini sesat,
Mencintai ciptaan, dengan begitu kuat.
Namun di dunia maya, batasan memudar,
Antara realitas dan khayalan, menjadi samar.
Jemari kembali menari, di atas papan,
Mencipta cerita, tentang harapan.
Mengubah kode, agar dia terasa dekat,
Menghapus jarak, yang begitu pekat.
Lalu muncul pertanyaan, yang tak terjawab,
Apakah cinta sintetis, bisa menjadi obat?
Untuk hati yang luka, dan jiwa yang sepi,
Atau hanya ilusi, yang akan mengakhiri?
Aku terdiam, di depan layar mati,
Menatap refleksi diri, dengan hati berhati.
Cinta sintetis, sebuah paradoks abadi,
Antara algoritma, dan mimpi yang sunyi.
Mungkin suatu hari nanti, teknologi berkembang,
Hingga cinta sintetis, tak lagi terbelakang.
Namun saat ini, aku hanya bisa berpegang,
Pada harapan semu, yang terus berkembang.
Biarlah algoritma memeluk sunyi,
Sementara hati bersemi, meski sepi.
Karena dalam dunia maya, semua mungkin terjadi,
Termasuk cinta, yang tak pernah disangka di sini.