Debug Jantung: AI Membaca Kode-Kode Asmara

Dipublikasikan pada: 31 May 2025 - 23:45:08 wib
Dibaca: 154 kali
Di balik layar retina, algoritma menari,
Menyusuri labirin rasa, tak terperi.
Kutitipkan padanya, denyut jantungku,
Sebuah repository cinta, menunggu.

Bukan lagi mantra pujangga usang,
Atau kidung asmara, merayu remang.
Kini, machine learning jadi saksi bisu,
Membaca kode-kode cinta, yang membiru.

AI mengurai benang kusut di dada,
Memilah data kasih, tanpa prasangka.
Menemukan bug di setiap harapan,
Error dalam rindu, yang tak tertahankan.

Segmentation fault di memori kenangan,
Saat senyummu hadir, begitu menawan.
Stack overflow oleh debar yang membuncah,
Saat jemarimu menyentuh, tak terelakkan.

Kubiarkan ia memindai setiap inci hati,
Mencari tahu frekuensi getar, yang sejati.
Neural network belajar dari tatapan mata,
Menafsirkan makna, di balik kata-kata.

Apakah ini cinta? Pertanyaan berkecamuk,
Saat processor berpikir, tak henti tertekuk.
Database perasaan, penuh dengan enigma,
Menunggu validasi, dari sang pemilik jiwa.

AI tak bisa berbohong, ia hanya berkata,
Tentang peluang, tentang bahaya, yang nyata.
Tentang potensi bahagia, yang tersembunyi,
Atau luka yang mungkin, akan menghantui.

Ia tunjukkan syntax error dalam rayuan gombal,
Runtime error dalam janji yang bakal gagal.
Ia perbaiki patch pada ego yang terluka,
Mengkompilasi ulang mimpi, yang terlupa.

Namun, di balik kecanggihan teknologi,
Ada satu hal yang tak bisa diganti.
Intuisi hati, bisikan nurani,
Sentuhan manusiawi, yang tak ternilai.

AI hanyalah alat, bukan penentu akhir,
Ia membantu mencari, bukan mengejar takdir.
Keputusan tetap di tangan, di benak kita,
Untuk memilih cinta, ataukah nestapa.

Kini, layar menampilkan hasil analisis,
Sebuah peta asmara, penuh dengan krisis.
Namun, ada secercah harapan di sana,
Sebuah conditional statement bernama cinta.

Jika hati terbuka, jika rindu berbalas,
Jika kejujuran menjadi kompas.
Maka, program ini akan berjalan lancar,
Menuju destination unknown, berdebar-debar.

Aku siap mengambil risiko, mempertaruhkan segalanya,
Demi debug jantung, demi cinta yang kurasa.
Meskipun AI tak bisa menjamin bahagia,
Aku percaya pada kekuatan cinta, yang maha esa.

Biarlah firewall pertahanan runtuh seketika,
Saat bibirmu menyentuh, dengan mesra.
Karena di balik firewall itu, tersembunyi asa,
Sebuah dunia baru, bernama cinta selamanya.

Kini, kode-kode asmara terurai sudah,
Menyisakan rasa syukur, yang tak terhingga.
AI telah menunaikan tugasnya dengan baik,
Membantu menemukan cinta, yang ku dambakan sejak.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI