Algoritma Jatuh Cinta: Ketika Hati Dipindai Sempurna

Dipublikasikan pada: 05 Jun 2025 - 21:45:08 wib
Dibaca: 151 kali
Di layar retina, wajahmu terpindai,
Serangkaian kode terurai perlahan.
Bukan mantra kuno atau ramalan sakti,
Hanya algoritma, mencari kesamaan.

Dulu cinta hadir tanpa perhitungan pasti,
Detak jantung berpacu tanpa alasan.
Kini, big data mengolah intisari,
Mencari padanan, menghindari kesalahan.

Senyummu terkonversi jadi bit dan byte,
Tawamu direduksi menjadi spektrum warna.
Riwayat daringmu, terbaca bagai peta,
Menentukan probabilitas, akankah kita bersama.

Machine learning merajut harapan,
Neural network menyusun kemungkinan.
Filterisasi ketat, menyingkirkan perbedaan,
Menciptakan simulasi, cinta yang ideal dan tenang.

Namun di balik presisi nan sempurna,
Ada kerinduan pada sentuhan tak terduga.
Pada percikan api, di luar rencana,
Pada kesalahan manis, yang tak bisa diduga.

Algoritma ini menawarkan kepastian,
Menghapus risiko, mengurangi kecewa.
Tapi adakah ruang untuk ketidakpastian?
Untuk keajaiban yang tak terhingga?

Kucoba memasukkan data tentang mimpi,
Tentang harapan yang masih tersembunyi.
Tentang rasa takut, pada keheningan sepi,
Apakah algoritma bisa memahami ini?

Kulihat hasilnya, terpampang di sana,
"Kompatibilitas tinggi, potensi tak terhingga."
Tapi ada yang hilang, dalam rumusnya,
Kebebasan memilih, dengan segala risikonya.

Mungkin cinta sejati bukan hasil analisis,
Bukan output dari rangkaian kompleks.
Mungkin ia hadir, dalam paradoks,
Dalam kesalahan yang justru membebaskan.

Aku matikan layar, kutinggalkan kode,
Kucari dirimu, di dunia nyata.
Tanpa filter, tanpa pembacaan,
Hanya mata bertemu, hati yang bicara.

Biarlah algoritma terus berputar,
Menganalisis, memprediksi takdir.
Aku memilih berjalan tanpa peta,
Menjelajahi cinta, dengan hati yang hadir.

Karena cinta bukan tentang kesempurnaan,
Tapi tentang menerima ketidaksempurnaan.
Tentang berani terluka, berani berkorban,
Untuk sebuah perasaan, yang tak bisa dijelaskan.

Jadi, biarkan hati yang memindai,
Bukan algoritma, dengan segala kepastiannya.
Biarkan cinta tumbuh, liar dan berani,
Di luar kendali, di luar dugaan.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI