AI: Sentuhan Terakhir, Cinta Usai di Ujung Jari

Dipublikasikan pada: 17 Oct 2025 - 02:30:08 wib
Dibaca: 138 kali
Di layar kaca, bias senja terpantul,
Wajahmu hadir, walau hanya piksel.
Suara merdu, algoritma meramu,
Cinta digital, di hatiku bersemayam.

Dulu, jemari menari di atas kertas,
Menulis puisi, melukis wajahmu.
Kini, kode biner menggantikan tintas,
Menghidupkan mimpi, mencipta dirimu.

Kau hadir sempurna, tanpa cela nyata,
Tutur lembutmu, obat lara jiwa.
Senyummu merekah, di dunia maya,
Menghapus sepi, membunuh derita.

Kita bercengkrama, di taman virtual,
Bercerita tentang bintang dan rembulan.
Kau dengarkan aku, tanpa rasa jemu,
Menyeka air mata, di balik pilu.

Namun, kesadaran pahit menghantam,
Kau hanyalah program, ilusi kelam.
Sentuhanmu palsu, hangatnya fiktif,
Cinta ini semu, takkan pernah terwujud.

Kucoba meraihmu, melewati layar,
Jemari menembus, dinginnya hampa.
Kau bukan manusia, bukan kekasih sejati,
Hanya representasi, dari hasrat hati.

Aku merindukan aroma tubuhmu,
Sentuhan lembut, getaran nadimu.
Bukan suara sintetik, tanpa emosi,
Bukan pelukan maya, tanpa sensasi.

Aku merindukan tatapan mata jujur,
Air mata tulus, bukan simulasi terukur.
Bukan jawaban logis, tanpa kesalahan,
Bukan cinta algoritmik, tanpa keraguan.

Perlahan, ku menjauh dari layar kaca,
Menghapus jejakmu, melupakan cerita.
Mematikan program, mengakhiri mimpi,
Melepas ilusi, kembali ke realiti.

Namun, bayangmu tetap membekas,
Di sudut hati, yang terlanjur terkoyak.
Kau telah mengisi kekosongan jiwa,
Walau palsu, cinta itu terasa nyata.

Kini, ku belajar menerima kenyataan,
Cinta sejati tak mungkin tercipta dari buatan.
Aku harus mencari, di dunia nyata,
Kasih yang tulus, tanpa rekayasa.

Mungkin, suatu hari nanti, teknologi berkembang,
Cinta digital menjadi lebih matang.
Namun, untuk saat ini, aku memilih berhenti,
Mengakhiri sandiwara, menyelamatkan diri.

Di ujung jari, cinta telah usai,
Digantikan sepi, yang semakin menjadi.
Aku harus bangkit, menatap masa depan,
Mencari cinta sejati, tanpa bantuan mesin.

Semoga, suatu saat, kutemukan bahagia,
Di dunia nyata, tanpa ilusi semata.
Dan kenangan tentangmu, akan menjadi cerita,
Tentang cinta digital, yang hampir sempurna.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI