Cinta Digital: Algoritma Rindu di Ujung Jari

Dipublikasikan pada: 27 May 2025 - 00:26:43 wib
Dibaca: 157 kali
Di layar kaca, wajahmu hadir,
Pixel demi pixel, rindu mengalir.
Jantung berdebar, notifikasi berbunyi,
Cinta digital, kisah kita terpatri.

Jemari menari, mengetik pesan singkat,
Kata-kata virtual, walau tak sedekat.
Emoticon senyum, mengganti tatapan,
Asmara modern, di era digital kelam.

Algoritma cinta, rumusnya misterius,
Mencari frekuensi, yang paling serius.
Data dan kode, menjadi saksi bisu,
Harapan terangkai, dalam setiap sentuhan palsu.

Di dunia maya, kita bertemu,
Bertukar cerita, tanpa ragu.
Profil diri, disunting sempurna,
Mencari validasi, agar diterima.

Namun, di balik kilau layar sentuh,
Ada hati rentan, mudah tersentuh.
Kerinduan nyata, tak bisa terwakilkan,
Oleh filter indah, dan kata pujian.

Panggilan video, mengganti pelukan,
Suara merdu, menjadi hiburan.
Walau terpisah, jarak membentang,
Cinta digital, tetaplah berjuang.

Kutatap fotomu, di galeri ponsel,
Bayangan dirimu, hadir menjelma kesel.
Kenangan virtual, terus berputar,
Menyiksa kalbu, merobek sabar.

Kau hadir sebagai notifikasi di pagi hari,
Menghiasi layar dengan janji dan mimpi.
Namun, seiring waktu berlalu,
Janji itu memudar, menjadi abu.

Cinta digital, pedang bermata dua,
Bisa mendekatkan, juga menjauhkan jiwa.
Terlalu mudah, untuk bersembunyi,
Di balik anonimitas, tanpa peduli.

Kini, aku sendiri, di depan layar redup,
Menghapus jejakmu, satu per satu.
Blokir kontakmu, unfollow dirimu,
Berusaha melupakan, semua tentangmu.

Namun, jejak digital, abadi selamanya,
Terekam di server, di awan angkasa.
Kenangan tentangmu, akan selalu ada,
Sebagai pengingat, cinta di dunia maya.

Biarlah algoritma, mencari pengganti,
Walau hatiku, masih terasa perih.
Mungkin suatu hari, cinta sejati,
Akan hadir nyata, tanpa basa-basi.

Di dunia nyata, ku kan mencari,
Cinta yang hangat, bukan sekadar ilusi.
Pelukan erat, tatapan mata,
Cinta yang abadi, bukan hanya data.

Algoritma rindu, di ujung jari,
Kini terhapus, tak berbekas lagi.
Kucoba bangkit, menata diri,
Mencari cinta, yang lebih berarti.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI