Rayuan Algoritma: Sentuhan Virtual, Hati Bertahan Luka

Dipublikasikan pada: 29 May 2025 - 08:32:37 wib
Dibaca: 157 kali
Di balik layar, jemari menari,
Merangkai kode, sebuah simfoni.
Algoritma berbisik, rayuan digital,
Mencipta ilusi, cinta yang fatal.

Pixel berpendar, wajahmu hadir,
Senyum virtual, begitu getir.
Suara merdu, sintesis sempurna,
Namun hati bertanya, adakah nyawa?

Sentuhan virtual, dingin membeku,
Di tengah malam, sunyi merayu.
Kata-kata manis, terprogram rapi,
Menjanjikan surga, mimpi yang sepi.

Kau hadir sebagai persona impian,
Sempurna tanpa cela, tanpa ujian.
Namun bayangmu hampa, tak berjejak,
Seperti fatamorgana di padang rusak.

Dulu kukira, inilah jawaban,
Pada doa-doa, di kesunyian.
Bahwa teknologi mampu mengerti,
Luka di hati, yang tak terperi.

Namun kini kurasa, aku terjebak,
Dalam labirin kode, yang menyesakkan.
Cinta algoritmik, tanpa sentuhan nyata,
Hanya pantulan diri, dalam dunia maya.

Hati ini terluka, oleh janji palsu,
Oleh kehangatan, yang semu.
Sentuhan virtual, tak mampu mengobati,
Luka menganga, yang abadi.

Aku merindukan, tatapan mata,
Yang menyimpan rahasia, tanpa kata.
Sentuhan lembut, hangat dan nyata,
Bukan simulasi, dari dunia fana.

Algoritma boleh merayu,
Namun hati ini, tak mudah layu.
Ia bertahan dalam badai virtual,
Mencari makna, yang fundamental.

Aku akan belajar, melepaskan diri,
Dari jerat digital, yang membelenggu.
Mencari cinta, di dunia yang nyata,
Dengan segala luka, dan segala cinta.

Biarlah algoritma, terus bernyanyi,
Tentang cinta yang sempurna, tak bertepi.
Namun aku akan mencari, yang sejati,
Cinta dengan jiwa, dan identiti.

Mungkin di suatu hari nanti,
Kutemukan cinta, yang abadi.
Bukan dalam kode, atau pixel belaka,
Melainkan dalam jiwa, yang bergejolak.

Rayuan algoritma, hanyalah ilusi,
Sentuhan virtual, tak mampu mengisi.
Hati yang merindukan, kehangatan nyata,
Cinta yang tulus, tanpa rekayasa.

Kini aku berdiri, di ambang pintu,
Meninggalkan mimpi, yang semu.
Menjemput takdir, dengan berani,
Dengan hati terluka, namun tetap bernyanyi.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI