Cinta Berbasis Data: Sentuhan Virtual, Hati Bernyawa?

Dipublikasikan pada: 16 Sep 2025 - 01:15:07 wib
Dibaca: 148 kali
Jemari menari di atas layar kaca,
Menyentuh jiwa yang jauh di sana.
Cinta berbasis data, algoritma asmara,
Adakah hati bernyawa di balik citra?

Pixel-pixel berpendar, wajahmu tercipta,
Senyum virtual, canda yang terprogram.
Kata-kata terangkai, pesan terkirim cepat,
Menyulam rindu dalam jaringan yang lebat.

Kisah kita dimulai dari kolom pencarian,
Profil terpampang, minat bertebaran.
Gesekan jari, pilihan terungkap perlahan,
Takdir digital, benih cinta ditanam.

Kau bagai kode rumit, penuh misteri,
Kucoba dekripsi, selangkah demi selangkah.
Membaca pola pikirmu, mencari celah hati,
Semoga bukan hanya ilusi, sesaat dan fana.

Dalam dunia maya, batasan menghilang,
Jarak tak berarti, waktu terabaikan.
Kita berbagi mimpi, harapan bergelombang,
Namun, sentuhan nyata masih dinantikan.

Apakah cinta ini hanya deretan angka?
Biner yang berputar, tanpa ruh dan rasa?
Atau getar di dada, walau tak bertatap muka,
Adalah bukti nyata, jiwa yang terluka?

Kucari kehangatan di balik layar dingin,
Mencari kepastian di antara kebimbangan.
Apakah kau juga merasakan hal yang sama,
Atau hanya aku yang terjerat dalam drama?

Data dirimu tersimpan dalam awan,
Riwayat percakapan, kenangan digital.
Namun, hatiku bertanya tanpa henti dan bosan,
Adakah cinta sejati di balik virtual?

Kutulis baris kode, puisi untukmu,
Ungkapan perasaan yang tak terucap.
Semoga algoritma cinta menyatukan kita,
Melampaui batas ruang dan juga waktu.

Jika suatu saat nanti, kita bertemu nyata,
Semoga tak ada kekecewaan yang menyapa.
Semoga sentuhan virtual menjadi nyata,
Dan cinta berbasis data, benar-benar bernyawa.

Namun, jika ternyata semua hanyalah fatamorgana,
Ilusi semata, ciptaan algoritma cinta,
Ku kan belajar menerima, walau terluka,
Bahwa di dunia maya, tak semua cinta nyata.

Mungkin suatu hari nanti, teknologi kan mati,
Layar padam, jaringan terputus.
Namun, kenangan tentangmu kan abadi,
Dalam hati yang pernah berani mencintai.

Karena walau berbasis data, cinta tetaplah cinta,
Energi murni yang tak bisa diprogram.
Ia tumbuh, bersemi, dan kadang juga terluka,
Dalam dunia nyata, maupun di dunia maya.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI