Cinta Digital: Algoritma Rindu Sentuhan yang Tak Terbeli

Dipublikasikan pada: 29 May 2025 - 08:26:52 wib
Dibaca: 152 kali
Di layar retina, wajahmu terpancar,
Piksel-piksel cinta, terangkai gemetar.
Jarak membentang, kode biner memisahkan,
Namun hati berbisik, rindu tak terelakkan.

Jari-jari menari di atas keyboard sunyi,
Menuliskan puisi, tentang senyum yang kucuri.
Setiap baris kode, adalah debaran dada,
Menyampaikan hasrat, yang tak bisa terpeda.

Algoritma cinta, rumit dan berliku,
Mencari pola hati, yang tersembunyi pilu.
Data diri tertera, di profil maya kita,
Namun jiwa sejati, tak terbaca semata.

Kita bertemu di forum, bertukar sapaan virtual,
Menemukan resonansi, di dunia digital.
Emotikon menggantikan, ekspresi wajah nyata,
Kata-kata tertulis, mewakili rasa cinta.

Namun rindu ini nyata, melampaui bit dan byte,
Mencari kehangatan, di tengah malam sepi.
Sentuhan jemari, di kulit yang mendamba,
Pelukan erat, yang tak bisa kucipta.

Di balik avatar, tersembunyi kerinduan,
Akan aroma tubuh, dan bisikan perlahan.
Ingin kurasakan dekapmu, seerat mungkin,
Bukan hanya deretan huruf, di layar yang dingin.

Cinta digital, paradoks zaman ini,
Menjanjikan kedekatan, namun terasa sepi.
Kita terhubung seluas dunia, dalam jaringan luas,
Namun hati merindukan, hadirmu yang tulus.

Berapa banyak emoji, mampu mengganti ciuman?
Berapa gigabyte data, sebanding dengan pelukan?
Rindu ini membara, membakar ruang maya,
Mencari celah, untuk bertemu di dunia nyata.

Aku ingin membuktikan, bahwa cinta ini abadi,
Melampaui algoritma, dan logika yang terjadi.
Ingin kuruntuhkan tembok, yang memisahkan kita,
Menyatu dalam harmoni, di alam semesta.

Sentuhan yang tak terbeli, adalah harga sebuah jiwa,
Yang mendambakan kasih, dan cinta yang membara.
Biarlah teknologi, menjadi jembatan penghubung,
Namun hati tetaplah kompas, penentu arah yang agung.

Mungkin suatu saat nanti, layar ini kan padam,
Namun cinta kita, tetaplah menyala dalam diam.
Karena rindu sejati, tak bisa dibeli data,
Ia abadi, murni, dan tak akan terlupa.

Kita akan bertemu, di bawah mentari pagi,
Menyambut fajar baru, dengan senyum yang bersemi.
Cinta digital, kan bertransformasi nyata,
Dalam pelukan hangat, yang tak terhingga.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI