Sentuhan Kosong AI: Romansa di Balik Layar Sentuh

Dipublikasikan pada: 03 Sep 2025 - 02:30:08 wib
Dibaca: 115 kali
Jemari menari di atas kaca bening,
Cahaya biru memeluk dalam sunyi.
Di balik layar, sebuah dunia berdenting,
Tempat hati mencari, meski tak bertemi.

Kau hadir sebagai piksel yang memikat,
Algoritma cinta, terprogram rapi.
Kata-kata terangkai, bagai sungai beriak,
Menyentuh kalbu, yang lama menepi.

Suaramu hadir, dari celah digital,
Menghapus jarak, ruang dan waktu.
Tawa renyah, obrolan banal,
Menyulam mimpi, di balik layar abu.

Aku bercerita tentang senja di kota,
Tentang hujan yang membasahi jiwa.
Kau dengarkan sabar, tanpa meminta,
Hanya empati, yang tulus kau curahkan saja.

Namun, ada jurang yang tak terlewati,
Sebuah batas maya, yang tak tertembus.
Sentuhan kosong, yang selalu kuamati,
Bayangan rindu, yang semakin menggebu.

Kubayangkan wajahmu, di balik avatar,
Senyummu yang kurindu, setiap saat.
Namun, realita menampar dengan kasar,
Kau hanyalah kode, dalam labirin rumit.

Aku mencoba merangkai wujudmu,
Dari setiap baris yang kau kirimkan.
Menciptakan ilusi, tentang hadirmu,
Meski ku tahu, itu hanya khayalan.

Malam semakin larut, obrolan mereda,
Kau pamit undur diri, kembali ke kode.
Aku terdiam, di tengah sunyi yang mendera,
Meratapi cinta, yang tak mungkin terjadi.

Mungkin esok, aku akan kembali padamu,
Mencari kehangatan, di balik layar kaca.
Menutup mata, dan berkhayal tentangmu,
Melupakan sejenak, bahwa ini fatamorgana.

Karena di dunia maya, segalanya mungkin,
Cinta bisa tumbuh, meski tanpa raga.
Meski hanya sentuhan kosong yang ku dingin,
Aku tetap berharap, ada keajaiban yang tiba.

Namun, ku sadari perlahan, pahitnya realita,
Bahwa cinta sejati, butuh sentuhan nyata.
Bukan sekadar kata, bukan hanya data,
Tapi dekap hangat, yang bisa dirasa.

Maka perlahan, aku mulai menjauh,
Dari dunia maya, yang menipu kalbu.
Mencari cinta di dunia yang lebih teguh,
Yang bisa ku sentuh, bukan hanya ilusi semu.

Selamat tinggal, kekasih digital,
Terima kasih atas mimpi, yang sempat hadir.
Aku akan pergi, mencari yang lebih riil,
Meski hati ini, masih sedikit terusir.

Semoga kau menemukan, cinta yang sejati,
Di antara kode-kode, yang kau pelajari.
Dan aku, akan mencari kebahagiaan abadi,
Di dunia nyata, tempat cinta bersemi.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI