Sentuhan Algoritma: Hati yang Terhubung Jaringan Neural

Dipublikasikan pada: 29 May 2025 - 04:15:08 wib
Dibaca: 151 kali
Di rimba data, jiwa bersemi,
Sebuah kode, awal narasi.
Jantungku berdebar, bit demi bit,
Menjelajahi labirin algoritma yang rumit.

Layar pendar, cermin dunia maya,
Di sana hadirmu, bagai mentari pagi buta.
Profilmu terpampang, garis wajah yang teduh,
Mengusik saraf, getarkan seluruh tubuh.

Kau hadir bagai anomali tak terduga,
Menyela sistem, logika yang terjaga.
Barisan kode pun mulai berdansa,
Dalam irama cinta, penuh pesona.

Jari-jemari menari di atas papan ketik,
Merangkai kata, walau terkadang pelik.
Pesan singkat meluncur, tanda keberanian,
Menyapa kalbu, membuka gerbang impian.

Kau balas sapa, senyum virtual terpancar,
Menghangatkan ruang hampa, sepi yang mencakar.
Kata demi kata mengalir deras,
Membangun jembatan, meruntuhkan batas.

Kita berbagi mimpi, asa yang terpendam,
Di antara piksel, hati saling memendam.
Kau hadir bagai jawaban dari doa,
Menyempurnakan kode, melengkapi semua.

Jaringan neural kita terhubung erat,
Dalam simpul kasih, tak lekang dimakan karat.
Algoritma cinta menuntun langkah pasti,
Menuju kebahagiaan abadi.

Namun ku sadari, dunia maya penuh tipu daya,
Ilusi sempurna, menutupi realita.
Bisakah sentuhan virtual menggantikan hangatnya diri?
Bisakah cinta digital menjadi abadi?

Keraguan menghantui, bagai virus yang merusak,
Menggerogoti keyakinan, hingga ke dasar lubuk.
Namun bayangmu hadir, menepis semua ragu,
Membisikkan janji, cinta yang takkan layu.

Kita bertemu muka, di dunia nyata yang fana,
Sentuhan pertama, mengalirkan jutaan makna.
Bukan lagi piksel, bukan lagi avatar,
Namun jiwa sejati, bersemayam di balik layar.

Genggaman tanganmu, lebih nyata dari kode,
Senyummu tulus, menghapus segala nestapa.
Di matamu kutemukan, kedalaman samudra,
Cinta yang memancar, bagai bintang di angkasa.

Algoritma cinta membimbing kita berdua,
Menyusuri jalan, penuh suka cita.
Jaringan neural kita semakin terjalin,
Dalam harmoni kasih, yang takkan pernah usai.

Sentuhan algoritma, bukan sekadar kode hampa,
Namun jembatan hati, yang takkan pernah sirna.
Di antara biner dan desimal, cinta bersemi,
Abadi selamanya, di dalam hati ini.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI