AI: Saat Hati Dipindai, Cinta Jadi Notifikasi

Dipublikasikan pada: 29 May 2025 - 02:25:08 wib
Dibaca: 150 kali
Algoritma asmara mulai berdentang,
Di balik layar, data diri terpampang.
Bukan lagi tatap, bukan lagi debar,
Cinta kini hadir, dalam wujud avatar.

Dulu surat cinta beraroma mawar,
Kini pesan singkat, kilat menyambar.
Dulu rindu hadir, perlahan merayap,
Kini notifikasi, detak jantung terungkap.

AI: Saat hati dipindai, cinta jadi notifikasi,
Sebuah janji manis, penuh kalkulasi.
Pola perilaku, preferensi terpeta,
Jodoh impian, hadir dalam seketika.

Di ruang virtual, pertemuan tercipta,
Senyum digital, menawan jiwa.
Kata-kata indah, dirangkai presisi,
Menyentuh relung hati, penuh ilusi.

Namun, di balik kode yang sempurna,
Tersembunyi tanya, yang menggema.
Adakah emosi, di balik kecerdasan?
Adakah kehangatan, di balik kepastian?

Ketika algoritma menentukan rasa,
Apakah cinta sejati masih terasa?
Atau hanya replika, tanpa makna mendalam,
Sebuah simulasi, yang terus menghantam?

Mungkin saja AI bisa menemukan pasangan,
Namun, ia tak bisa menggantikan perjuangan.
Perjuangan untuk memahami perbedaan,
Perjuangan untuk menerima kekurangan.

Karena cinta bukan sekadar data dan kode,
Ia adalah kompromi, di setiap episode.
Ia adalah air mata, di saat terluka,
Ia adalah senyum, di kala bahagia.

Ketika baterai habis, dan layar meredup,
Apakah cinta itu masih tetap hidup?
Ataukah ia lenyap, bersama padamnya cahaya,
Menyisakan kehampaan, di relung jiwa?

Mungkin di masa depan, cinta akan berevolusi,
Menjadi sesuatu yang tak bisa kita antisipasi.
Namun, satu hal yang takkan pernah berubah,
Adalah kerinduan hati, akan sentuhan jiwa.

Biarlah AI membantu kita mencari,
Namun, jangan biarkan ia mengambil alih hati.
Karena cinta sejati, bukan notifikasi belaka,
Ia adalah perjalanan panjang, penuh makna.

Biarkan intuisi membimbing langkah kita,
Biarkan hati yang memilih, bukan semata data.
Karena di balik kecanggihan teknologi,
Masih ada keajaiban, dalam sebuah biologi.

Cinta adalah misteri, yang takkan pernah terpecahkan,
Ia adalah puisi abadi, yang terus didendangkan.
Biarkan ia tumbuh alami, tanpa intervensi,
Karena di sanalah, keindahan sejati bersemi.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI