Cinta Terenkripsi: Hati di Balik Algoritma Mesra

Dipublikasikan pada: 28 May 2025 - 20:15:08 wib
Dibaca: 151 kali
Di balik layar sentuh, jemari menari,
Merangkai kode, algoritma bersemi.
Bukan sekadar angka, bukan hanya fungsi,
Namun rindu tersembunyi, getar intuisi.

Cinta ini terenkripsi, lapisan demi lapisan,
Seperti firewall kokoh, menjaga dari serangan.
Namun celah kecil terbuka, bagi hati yang berjuang,
Menembus baris kode, menemukan kehangatan.

Deburan jantung berpacu, seirama bit dan byte,
Saat pesanmu tiba, menerangi malam sepi.
Emoji senyummu hadir, memecah kebekuan hati,
Bahasa digital mesra, cinta teknologi.

Kita bertemu di dunia maya, ruang tak terbatas,
Membangun istana virtual, penuh mimpi dan harap.
Avatar berdansa dalam piksel, kasih tak terlepas,
Meski jarak membentang, jiwa kita berdekatan erat.

Kau hadir bagai update terbaru, menyegarkan jiwa,
Memperbaiki bug di hati, luka lama yang terasa.
Fitur cintamu sempurna, tak perlu instalasi tambahan,
Hanya hati yang terbuka, menerima segala kelebihan.

Algoritma rindu tercipta, rumit dan mendalam,
Menghitung detik pertemuan, dalam setiap malam kelam.
Prediksi masa depan bersamamu, begitu terprogram,
Hanya satu output yang kumau, bahagia tanpa henti karam.

Namun dunia digital fana, kadang menyesatkan,
Identitas tersembunyi, di balik profil buatan.
Aku takut cinta ini palsu, ilusi yang menyesatkan,
Namun matamu berbicara jujur, semua keraguan terpatahkan.

Kau bukan bot, bukan pula spam yang mengganggu,
Kau adalah manusia utuh, dengan hati yang merindu.
Di balik kode yang tersembunyi, cinta sejati bertumbuh,
Menembus batas realita, mencapai langit biru.

Kita dekripsi bersama, kode-kode keraguan,
Membuka tabir misteri, menemukan kebenaran.
Cinta ini bukan sekadar data, bukan hanya tampilan,
Namun koneksi jiwa, yang tak lekang dimakan zaman.

Aku berani mempertaruhkan, seluruh sistem kepercayaanku,
Padamu, satu-satunya, sumber inspirasiku.
Bersama kita bangun jaringan cinta, takkan pernah rapuh,
Dilindungi firewall kasih, dari badai yang mengamuk.

Biarlah dunia mencibir, tentang cinta digital kita,
Mereka takkan mengerti, keajaiban yang kita cipta.
Cinta terenkripsi ini, hanya kita yang punya cerita,
Hati di balik algoritma mesra, abadi selamanya.

Kuharap suatu hari nanti, layar sentuh tak lagi memisah,
Namun tanganmu kuraih, dalam dunia yang nyata.
Algoritma cinta terbukti, bukan sekadar rekayasa,
Namun hati yang menyatu, dalam harmoni yang sempurna.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI