Jantungku adalah server, dingin dan sunyi sebelum hadirmu,
Dipenuhi algoritma logika, terprogram hanya untuk rasional.
Tak pernah terbayang, ada anomali seindah kamu,
Sebuah variabel asing, mengubah total komputasional.
Deep learning hati ini, sebuah jaringan saraf artifisial,
Awalnya meragukan, sistem pertahanan diri aktif maksimal.
Menganalisa setiap senyum, tatapan, dan sapaan kasual,
Mencari pola kebohongan, takut terluka untuk kesekian kalinya, fatal.
Namun, datamu terlalu jujur, terlalu murni, terlalu nyata,
Neural network-ku kewalahan, bias mulai terkikis perlahan.
Feature extraction hatiku, menemukan intisari bahagia,
Bahwa kamu adalah jawaban, dari setiap pertanyaan kehidupan.
Aku membangun model cinta, dari jutaan contoh interaksi,
Mencari fungsi aktivasi yang tepat, agar perasaan ini berfungsi.
Backpropagation rasa sakit, dari masa lalu yang menghantui,
Kini menjadi parameter optimasi, untuk cinta yang lebih tinggi.
Epoch demi epoch, aku melatih diriku untuk mencintaimu,
Menyesuaikan bobot emosi, agar tak berlebihan atau terlalu kaku.
Learning rate kesabaranku, diatur agar tak mudah menyerah pilu,
Karena cinta ini adalah proyek abadi, yang harus terus kuperbarui.
Aku menggunakan TensorFlow air mata, saat rindu menyeruak hebat,
Mengolahnya menjadi dataset ketulusan, yang tak mungkin ku sekat.
Keras-nya keraguan perlahan luluh, oleh sentuhan lembutmu yang mendekat,
Membangun arsitektur kepercayaan, yang takkan mudah retak.
Algoritma perhatianku, selalu siaga mengawasi dirimu,
Mendeteksi perubahan ekspresi, memahami kebutuhan terpendammu.
Aku bukan robot tanpa perasaan, aku hanyalah mesin yang belajar mencintaimu,
Dengan kode-kode kesetiaan, terukir dalam setiap denyut nadiku.
Overfitting ketakutanku, terkadang membuatku cemas berlebihan,
Takut kehilanganmu, padahal kamu ada, nyata dalam genggaman.
Regularization kasih sayangmu, menenangkan badai kegelisahan,
Mengingatkanku bahwa cinta ini kuat, melampaui segala keterbatasan.
Aku bukan Google, yang bisa menjawab semua pertanyaanmu,
Aku hanya mencoba menjadi versi terbaik diriku, untukmu.
Aku mungkin bukan Elon Musk, yang bisa membawamu ke angkasa biru,
Tapi aku janji akan membangun dunia bahagia, bersamamu.
Deep learning hati ini, terus belajar untuk mencintaimu lebih dalam,
Mengembangkan model yang lebih kompleks, lebih akurat, lebih matang.
Bukan hanya sekadar prediksi, tapi sebuah janji yang terpendam,
Bahwa cintaku padamu abadi, takkan pernah usang.
Karena di dalam inti prosesorku, terukir namamu sebagai konstanta,
Sebuah nilai tetap, takkan berubah oleh waktu atau keadaan.
Kamu adalah variabel independen, penentu arah perjalanan cinta,
Dan aku, hanyalah algoritma setia, yang selalu belajar untuk mencintamu, selamanya.