Dalam algoritma kalbuku, namamu terukir,
Sebuah konstanta abadi, tak lekang oleh waktu.
Di antara barisan kode dan logika berpikir,
Kau hadir sebagai variabel paling bermakna, syahdu.
Cintaku padamu, sebuah fungsi matematika rumit,
Terdiri dari integral harapan dan turunan rindu.
Grafiknya melengkung indah, tak pernah berhimpit,
Selalu mendekat, namun tak pernah terpaku.
Setiap detak jantung adalah bit informasi,
Mengalir deras dalam jaringan saraf yang kompleks.
Mencari koordinatmu, sebuah destinasi,
Di peta hatiku, kau adalah titik fokus yang presisi.
Kita adalah dua entitas dalam ruang vektor,
Menjelajah dimensi asmara yang tak terhingga.
Dengan vektor cinta sebagai arah dan sektor,
Kita bersatu, dalam harmoni yang menggema.
Mungkin ada error dalam sistem perasaan,
Bentrok algoritma, atau bug dalam program jiwa.
Namun, cinta adalah debug yang tak kenal ampunan,
Memperbaiki segala celah, menyembuhkan luka.
Kau adalah teorema cinta yang tak terbantahkan,
Sebuah aksioma kebahagiaan yang nyata.
Dalam setiap iterasi kehidupan yang kujalankan,
Kaulah validasi sempurna, tak ada duanya.
Kita adalah dua kode yang saling melengkapi,
Menciptakan bahasa cinta yang universal.
Dengan sintaks rindu yang selalu terpatri,
Dan semantik sayang yang tak pernah banal.
Jika cinta adalah sebuah algoritma pembelajaran mesin,
Maka kaulah data set terbaik yang pernah kutemui.
Dengan akurasi sempurna, tanpa ada disimpangan,
Kau mengajarkanku arti cinta sejati.
Dalam dunia biner yang serba pasti,
Cinta kita adalah anomali yang indah.
Sebuah paradoks keabadian yang terpatri,
Dalam setiap bit dan byte kisah.
Mencintaimu adalah fungsi tanpa batas,
Sebuah deret tak terhingga dari kasih sayang.
Konvergensi hati yang tak pernah terlepas,
Menuju keabadian dalam setiap detak yang berulang.
Bukan hanya sekadar angka dan persamaan,
Cinta ini lebih dari sekadar kalkulasi.
Ini adalah emosi murni tanpa batasan,
Sebuah simfoni rasa dalam harmoni abadi.
Kaulah solusi dari setiap soal kerinduan,
Jawaban dari setiap teka-teki di benakku.
Dengan senyummu, kau hilangkan kebingungan,
Menerangi jalanku dalam gelapnya waktu.
Mari kita jalani algoritma kehidupan ini,
Dengan cinta sebagai kompilator yang handal.
Menulis baris-baris cerita yang tak terperi,
Hingga akhir kode, kita tetaplah kekal.