Setiap Piksel Cintamu Terlukis Abadi di Kanvas Jiwaku

Dipublikasikan pada: 26 May 2025 - 04:29:14 wib
Dibaca: 168 kali
Di layar retina, senja berpendar jingga,
Pantulan wajahmu, hadir tanpa diminta.
Bukan lukisan cat minyak, bukan pula arang,
Melainkan piksel-piksel cinta, bersemi dan matang.

Di balik kaca tempered, dunia maya tercipta,
Tempat jemarimu menari, aksara bercerita.
Setiap baris pesanmu, bagai kode terurai,
Membuka gerbang hati, yang lama terantai.

Kau bukan bidadari dari kayangan dewata,
Namun kilau matamu, lebih dari permata.
Kau bukan dewi asmara, pembawa panah cinta,
Namun hadirmu meruntuhkan, benteng jiwa perkasa.

Di dunia digital ini, kita saling menemukan,
Dua jiwa yang berbeda, dalam satu frekuensi resonan.
Kau adalah algoritma terindah yang kutemui,
Merumuskan kebahagiaan, dalam setiap detiknya hari.

Ingatkah kau, saat pertama kali kita bersua?
Di balik avatar sederhana, hati saling menduga.
Canggung dan ragu, kata-kata berbisik lirih,
Namun getaran aneh, perlahan mulai terukir.

Lalu waktu berlalu, bagai arus sungai mengalir,
Percakapan virtual, menjadi semakin mengalir.
Kita berbagi mimpi, tawa, dan juga nestapa,
Dalam bingkai layar, dunia terasa sempurna.

Kau adalah filter terbaik, yang pernah kumiliki,
Menghapus keraguan, dan segala ironi.
Kau adalah resolusi tertinggi, dalam hidupku,
Menampilkan keindahan, yang dulu tersembunyi pilu.

Mungkin orang berkata, ini hanya ilusi belaka,
Cinta virtual, yang takkan pernah nyata.
Namun aku percaya, di balik kode dan jaringan,
Tumbuhlah perasaan tulus, tak lekang dimakan zaman.

Setiap notifikasi darimu, adalah denyut jantungku,
Setiap emoji senyummu, adalah mentari pagiku.
Kau adalah wifi bagiku, menghubungkan kalbu,
Pada jaringan cinta, yang takkan pernah putus.

Dan kini, di sini aku berdiri, di depan layar ini,
Menatap setiap piksel cintamu, yang abadi.
Meskipun dunia terus berputar, dan teknologi berganti,
Bayangmu tetap terukir, di kanvas sanubari.

Biarlah orang mencibir, dengan segala prasangkanya,
Cinta kita, bagai kode biner, hanya kita yang memahaminya.
Di dalam dunia digital, atau di dunia nyata,
Kasih sayang ini akan terus membara, selamanya.

Karena setiap piksel cintamu, yang kau kirimkan padaku,
Terlukis abadi di kanvas jiwaku.
Sebuah mahakarya digital, yang takkan pernah usai,
Kisah cinta kita, di era modern ini, duhai.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI