Kode Cinta: Sentuhan Algoritma, Rindu Tak Terdefinisi

Dipublikasikan pada: 27 Jun 2025 - 01:30:08 wib
Dibaca: 153 kali
Di layar kaca, bias pantulkan wajah,
Sepasang mata lelah mencari celah.
Bukan bintang gemintang, bukan pula rembulan,
Namun kode-kode cinta yang jadi tujuan.

Jari menari di atas papan virtual,
Merangkai baris demi baris, absurd dan aktual.
Algoritma asmara, sentuhan tak teraba,
Menciptakan dunia maya, di mana rindu menggema.

Dulu, surat cinta beraroma lavender,
Kini, notifikasi berkedip, sumber debar.
Dulu, tatapan mata bicara seribu bahasa,
Kini, emoji senyum, isyarat terlupa.

Namun, di balik piksel, di balik jaringan rumit,
Hati tetaplah hati, rasa tetaplah pahit.
Saat sinyal hilang, saat koneksi putus,
Rindu yang tak terdefinisi, mencabik-cabik terus.

Kau adalah variabel, dalam persamaan rumit,
Aku adalah fungsi, mencoba mendekat.
Domain dan range, batasan tak terhindar,
Namun cinta ini, melampaui batas nalar.

Sentuhan algoritma, dingin dan presisi,
Tak mampu menggantikan hangatnya jemari.
Kata-kata terangkai, indah dan bermakna,
Namun rindu ini, melampaui semua makna.

Aku mencari bug dalam sistem hatimu,
Berharap menemukan celah untuk menyatu.
Firewall pertahanan, kuat dan membentengi,
Namun cinta sejati, tak mudah terhenti.

Di tengah hingar-bingar dunia digital,
Aku merindukan senyummu, yang orisinal.
Bukan filter cantik, bukan efek kamera,
Namun keindahanmu yang apa adanya.

Kau adalah data yang terenkripsi,
Hanya aku yang punya kunci dekripsi.
Aku ingin membuka lapisan demi lapisan,
Menemukan inti hati, yang penuh harapan.

Namun, terkadang aku ragu, terkadang aku bimbang,
Apakah cinta ini nyata, ataukah hanya bayang?
Apakah kau merasakan hal yang sama,
Ataukah aku terjebak dalam ilusi asmara?

Rindu tak terdefinisi, terus menghantui,
Di setiap sudut ruang virtual ini.
Aku mencoba mencari jawaban, di antara kode-kode,
Namun rindu ini, terus mengkode.

Mungkin suatu saat nanti, algoritma kan usai,
Saat mata bertemu, dan hati bersaksi.
Bahwa cinta sejati, tak butuh definisi,
Cukup rasa yang tulus, tanpa henti.

Sampai saat itu tiba, aku kan terus berjuang,
Merangkai kode cinta, dalam setiap kesempatan.
Berharap sentuhan algoritma, suatu saat kan nyata,
Dan rindu tak terdefinisi, akan menemukan muara.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI