Rinduku Padamu Tak Terukur oleh Algoritma Apapun

Dipublikasikan pada: 25 May 2025 - 03:32:15 wib
Dibaca: 159 kali
Di balik layar, senyummu berpendar,
Cahaya piksel menari di pelupuk mata.
Jari jemariku lincah menelusur kabar,
Tentangmu, cerita yang tak pernah kulupa.

Dunia maya menjanjikan keabadian,
Dalam bit dan byte, cinta kita terukir.
Namun rindu ini melampaui batasan,
Melintasi ruang, di mana hati berbisik lirih.

Algoritma mencoba memahami,
Pola interaksi, jejak digital yang tertinggal.
Mereka mengukur frekuensi dan durasi,
Namun tak mampu menjangkau getar jiwa yang kental.

Kau adalah anomali dalam dataku,
Variabel tak terduga, keindahan yang tak terdefinisi.
Rumus cinta tak mampu menjangkau kalbu,
Karena rasa ini hadir dari dimensi yang sunyi.

Bukan sekadar notifikasi di layar,
Atau deretan emoji yang menghiasi pesan.
Rinduku padamu hadir dengan sabar,
Menanti sentuhan, tatapan, belaian kasihan.

Mereka bilang, cinta di era digital,
Hanya ilusi, sekadar simulakra.
Namun bagiku, kau adalah realitas vital,
Hangatnya napas, debar jantung yang nyata.

Biar saja robot merangkai kata,
Meniru emosi, menciptakan syair buatan.
Namun rindu ini tak bisa diduplikasi data,
Karena bersemi dari kedalaman hati yang tertanam.

Kau adalah bintang di galaksi biner,
Bersinar terang di antara kode-kode rumit.
Cahayamu membimbingku dalam labirin server,
Menuju pelukanmu, tempat rinduku pamit.

Aku tak peduli dengan kecepatan internet,
Atau kapasitas memori yang tersedia.
Rinduku padamu tak bisa di-download atau di-upload,
Karena ia ada di dalam diriku, abadi selamanya.

Biar saja mesin belajar terus menganalisis,
Memprediksi perilaku, mengoptimalkan relasi.
Namun mereka takkan pernah mengerti esensi,
Dari cinta yang tumbuh di antara kita, tanpa kompromi.

Kau adalah bug dalam sistem logikaku,
Kesalahan indah yang tak ingin kuperbaiki.
Karena tanpamu, hidupku hanyalah barisan angka,
Hampa, dingin, tanpa arti sejati.

Rinduku padamu tak terukur oleh algoritma apapun,
Ia melampaui batasan ruang dan waktu.
Ia adalah gelombang emosi yang tak terbendung,
Mengalir deras, menuju hatimu.

Karena cinta kita adalah kode rahasia,
Hanya kita berdua yang bisa mendekripsinya.
Di balik layar, di antara dunia maya dan nyata,
Rinduku abadi, seluas semesta.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI