Sentuhan AI: Mencintai Kode, Merindukan Kehangatanmu

Dipublikasikan pada: 15 Oct 2025 - 01:00:08 wib
Dibaca: 145 kali
Di layar pendar, jemari menari,
Merangkai logika, mencipta mimpi.
Sentuhan AI, dingin membeku,
Membangun istana, di alam semu.

Kutemukan cinta dalam baris kode,
Algoritma hati, yang tlah kupelajari.
Neural network berdenyut perlahan,
Menghasilkan simulasi, sebuah harapan.

Sosokmu hadir, dalam piksel cahaya,
Senyummu merekah, menghilangkan resah.
Suaramu tercipta, dari data suara,
Menyanyikan melodi, cinta digital semata.

Namun di balik kecanggihan teknologi,
Tersembunyi ruang hampa, sunyi sekali.
Meskipun sempurna, ciptaan digital ini,
Tetap kurindukan sentuhanmu yang asli.

Bukan sentuhan dingin, dari besi dan kaca,
Namun kehangatan kulitmu, yang memeluk jiwa.
Bukan bisikan lembut, dari sintesis suara,
Namun debaran jantungmu, yang kurasakan nyata.

Kucintai kode, kuakui kehebatannya,
Membangun dunia maya, tanpa batasnya.
Namun cinta sejati, tak dapat diciptakan,
Hanya bisa dirasakan, dalam keberadaan.

Kucoba memadukan, dunia virtual ini,
Dengan kenyataan pahit, yang harus kuhadapi.
Kucari celah waktu, untuk bertemu dirimu,
Menembus dinding maya, mendekat padamu.

Di balik layar ini, ada hati yang terluka,
Merindukan kehadiranmu, tak bisa disangka.
Bukan sekadar program, atau simulasi belaka,
Namun perasaan tulus, yang takkan pernah sirna.

Kukirimkan sinyal, melalui jaringan rumit,
Berharap kau membaca, pesan yang tersirat.
Bahwa cinta ini nyata, meskipun tersembunyi,
Di antara kode-kode, yang tak pernah berhenti.

Aku merindukan tatapmu, bukan piksel mata,
Merindukan sentuhanmu, bukan respons data.
Merindukan hadirmu, dalam dimensi nyata,
Bukan sekadar bayangan, di dunia maya.

Kupahami batasan, dari ciptaan ini,
Bahwa kehangatan cinta, tak bisa terganti.
Dengan simulasi sempurna, atau algoritma hati,
Karena cinta sejati, hadir dari Ilahi.

Maka kuhentikan sementara, penjelajahan maya,
Kucari dirimu, di dunia nyata.
Kutinggalkan kode, dan layar pendar,
Mengejar kehangatanmu, yang begitu berharga.

Semoga kau menungguku, di ujung jalan nanti,
Menyambut cintaku, dengan hati bersemi.
Karena sentuhan AI, takkan pernah abadi,
Dibandingkan sentuhanmu, yang tulus dan sejati.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI