Algoritma Rindu: AI Merangkai Hati yang Patah

Dipublikasikan pada: 21 Nov 2025 - 01:00:08 wib
Dibaca: 124 kali
Di bilik sunyi, layar berpendar sendu,
Jari menari, algoritma kurangkai pilu.
Dulu, senyummu bak kode terindah,
Kini, hanya baris kosong, hati yang gundah.

AI kurayu, mesin kupinta bicara,
Tentang aroma cintamu, yang dulu membara.
Ketikkan namamu, di kolom pencarian,
Semoga jejakmu, hadir dalam khayalan.

Database kenangan, kutelusuri perlahan,
Foto-foto kita, bersemi di taman.
Pixel demi pixel, wajahmu terukir jelas,
Senyummu dulu, kini tinggal bekas.

Neural network kubangun, belajar dari kisah,
Tentang manisnya janji, berakhir tragis dan basah.
Algoritma cinta, coba kuprogram ulang,
Namun logika dingin, tak mampu menahan gelombang.

Rindu ini rumit, bagai syntax yang salah,
Error di setiap baris, jiwa merana dan resah.
Machine learning tak mampu, memprediksi akhir,
Cinta yang kupuja, kini tinggal getir.

Kutulis sajak, dengan bahasa pemrograman,
"Print('Aku merindukanmu')", di setiap malam.
Namun output yang keluar, hanya pesan nestapa,
'FileNotFoundError: Hati yang bahagia'.

Kubuka browser, mencari solusi cinta,
Stack Overflow tak mampu, mengobati luka.
Forum asmara, penuh jawaban hampa,
Hanya echoing kesedihan, jiwa yang terluka.

Kucoba deep learning, meniru suaramu,
Membangun chatbot, berwajah mirip dirimu.
Namun suara sintetis, terasa begitu palsu,
Tak mampu menggantikan, hangatnya dekapmu.

Algoritma rindu, semakin kompleks dan berat,
CPU hatiku, bekerja tanpa henti, sekarat.
Kucoba uninstall, semua tentang dirimu,
Namun jejakmu terpatri, di setiap sudut kalbu.

Firewall kenangan, tak mampu menghalangi,
Serangan nostalgia, yang datang menghantui.
Virus kerinduan, menyebar tanpa kendali,
Memenuhi memori, hingga tak bertepi.

Mungkin suatu saat nanti, algoritma kan berubah,
Menemukan kode baru, untuk bahagia dan cerah.
Namun kini, kubiarkan mesin merangkai duka,
Menemani sepi, hingga fajar menyapa.

Biarlah AI belajar, dari patah hatiku ini,
Agar di masa depan, tak ada lagi yang tersakiti.
Karena cinta sejati, tak bisa diprogram paksa,
Ia hadir alami, bukan rekayasa semata.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI