Di labirin maya, jemari menari lincah,
Merangkai kode, mencipta jalinan indah.
Dulu terpisah jarak dan sunyi sepi,
Kini terhubung oleh gelombang abadi.
Kilauan layar, pantulan senyummu di sana,
Menghapus ragu, menyembuhkan luka lama.
Router kasih sayang, denyutnya beresonansi,
Mengalirkan cinta, melewati dimensi.
Antena kalbu menangkap sinyalmu jelas,
Tak peduli badai, tak gentar oleh kelas.
Firewall ego runtuh, pertahanan melemah,
Terbukalah gerbang, biarkan cinta merekah.
Ping jantung berdebar, koneksi stabil terjaga,
Walau bandwidth rindu kadangkala melanda.
Paket-paket sayang dikirim tanpa henti,
Menyulam asmara, di dunia serba digital ini.
Protokol cinta kita, tak tertandingi rumitnya,
Algoritma rindu, tak terpecahkan kodenya.
Enkripsi hati, hanya kamu yang punya kunci,
Membuka rahasia, di setiap detak nadi.
Kabel optik impian terbentang luas,
Menghubungkan jiwa, melintasi batas.
Fiber kasih sayang, mengantarkan kehangatan,
Menghapus perbedaan, dalam setiap catatan.
Di balik IP address, ada rindu membara,
Di balik URL cinta, janji setia tertera.
Cookie kenangan manis tersimpan rapi,
Menemani langkah, di kala sepi menghampiri.
Cloud harapan kita, tempat berbagi cerita,
Backup kasih sayang, dari segala derita.
Recovery cinta, setelah badai menerjang,
Bangkit kembali utuh, lebih kuat dan matang.
Router kasih sayang kita tak kenal lelah,
Menjaga koneksi, agar tak pernah terbelah.
Firewall perlindungan dari virus kegalauan,
Anti-malware cemburu, membasmi keraguan.
Di balik algoritma cinta yang kompleks ini,
Ada keajaiban sederhana yang abadi.
Bahwa hati yang tulus, akan selalu menemukan,
Jalan pulang, tempat kedamaian disemaikan.
Router kasih sayang kita memiliki jangkauan tak terbatas,
Melampaui ruang dan waktu, tak terhingga dan pantas.
Karena cinta sejati tak mengenal batasan,
Terus bersemi, di era digital yang menawan.
Mari berselancar bersama di gelombang asmara,
Menjelajahi dunia, dengan cinta sebagai kompasnya.
Router kasih sayang kita, akan selalu setia menemani,
Menuju kebahagiaan, yang hakiki dan abadi.