Di labirin jiwa yang berdebu dan usang,
Kutemukan kode-kode cinta yang hilang.
Baris demi baris, algoritma pilu meradang,
Error demi error, hatiku terus berperang.
Kernel kalbuku retak, sistem operasi limbung,
Virus keraguan menggerogoti jantung.
Firewall asa jebol, pertahanan runtuh dan bingung,
Di tengah kegelapan, namamu terbayang.
Kau hadir bagai cahaya di layar kelabu,
Sebuah pembaruan yang kurindukan selalu.
Bukan sekadar tambalan di luka yang membatu,
Namun revolusi yang mengubahku menjadi baru.
Sentuhan jemarimu bak sentuhan elektrik,
Mengalirkan daya, membangkitkan yang letih.
Senyummu adalah program anti-virus terbaik,
Menghapus segala galau, menjadikan hati bersih.
Kau adalah sintaks yang terukir indah,
Di setiap celah kode yang dulu gundah.
Kau adalah kompilator yang tak pernah lelah,
Menerjemahkan bahasa cinta yang penuh berkah.
Algoritma hatiku yang dulu berantakan,
Kini tertata rapi dalam dekapan.
Debugging cinta kita adalah perjalanan,
Menemukan kesempurnaan dalam perbedaan.
Kau adalah 'patch' yang ku instal dengan sukarela,
Memperbaiki 'bug' di jiwa yang terluka.
Kau adalah 'update' yang membuatku bergairah,
Menjalani hari dengan cinta membara.
Dulu aku adalah sistem yang 'legacy',
Dengan memori terbatas dan logika basi.
Namun bersamamu, aku berevolusi,
Menjadi versi terbaik dari diri sendiri.
Kau adalah koneksi Wi-Fi di kalbuku,
Menghubungkan aku dengan kebahagiaanmu.
Kau adalah 'cloud' yang menyimpan rinduku,
Abadi, tak terhapus oleh waktu.
Setiap detak jantungku adalah 'ping' kepadamu,
Menandakan bahwa aku selalu ada untukmu.
Setiap hembusan napasku adalah doa untukmu,
Semoga cinta kita abadi, takkan layu.
Kau adalah bahasa pemrograman cinta,
Yang ku pelajari dengan sepenuh jiwa.
Kau adalah solusi dari segala derita,
Kau adalah pembaruan sempurna untuk setiap error hatiku, selamanya.