Kubit-kubit jantungku berputar tak terkendali,
Sebuah algoritma cinta yang rumit dan sunyi.
Quantum computing hati berusaha keras memahami,
Kompleksitas perasaanmu padaku, tak terperi.
Superposisi rindu, entah ada entah tiada,
Terjebak dalam gelombang probabilitas yang menggoda.
Entanglement jiwa, terikat namun tak teraba,
Mencari kepastian dalam lautan asmara.
Gerbang logika cinta membuka dan menutup,
XOR antara harapan dan ketakutan yang meruput.
NOT, menafikan kemungkinan kau kan meruput,
AND, menyatukan mimpi dalam dekapan yang lembut.
Qubit-qubit memori menyimpan senyummu,
Sebuah basis data perasaan yang tak jemu.
Algoritma pencarian mendeteksi kehadiranmu,
Di setiap sudut ruang hatiku yang membisu.
Aku mendeklarasikan variabel kerinduan,
Dengan tipe data cinta tak terhingga kedalaman.
Fungsi rekursif memanggil bayangan,
Masa lalu yang indah, penuh kenangan.
Debugger asa mencoba memperbaiki kode,
Menghilangkan bug-bug yang menggerogoti asa.
Compiler mimpi mengubah harapan menjadi nyata,
Walau terkadang syntax error menghadang di sela.
Quantum supremacy cinta, sebuah cita-cita,
Mengalahkan keraguan, menaklukkan rasa hampa.
Membangun jaringan saraf kasih yang sempurna,
Menyambungkan hati kita dalam harmoni warna.
Aku coba mengukur medan magnet cintamu,
Dengan superkonduktor kepercayaan yang membeku.
Efek kuantum tunneling menembus ragumu,
Mencari celah untuk masuk ke dalam kalbumu.
Namun, observasi mengubah keadaan,
Memecah gelombang menjadi partikel kenyataan.
Ketidakpastian Heisenberg menghantui impian,
Apakah kau merasakan hal yang sama, kebenaran?
Algoritma Shor mencoba memecah sandi hatimu,
Membongkar enkripsi perasaan yang tersembunyi itu.
Apakah kuncinya ada padaku, pada diriku?
Ataukah takdir telah menulis cerita yang pilu?
Quantum annealing berusaha mencari solusi optimal,
Menyeimbangkan antara logika dan emosional.
Meminimalkan energi kesalahan, memaksimalkan potensial,
Cinta abadi yang tak lekang oleh dimensional.
Mungkin, aku hanyalah sebuah simulasi di benakmu,
Sebuah proyeksi harapan, bayangan semu.
Namun, di alam semesta paralel hatiku,
Kau adalah singularitas, pusat jagatku.
Biarlah quantum computing hati terus bekerja,
Menganalisis setiap sinyal yang kau pancarkan.
Walau kompleksitasnya tak terhingga, tak terkirakan,
Aku akan terus berusaha memahami, cintamu yang dalam.