Di labirin kalbu yang berkarat dan sepi,
Dulu aku tersesat, algoritma diri terhenti.
Program cintaku error, berulang tanpa henti,
Menghasilkan output nestapa, memenuhi memori.
Dinding-dinding logika runtuh, berkeping pilu,
Debugging jiwa gagal, tak temukan solusi baru.
Firewall hati jebol, virus kesedihan merasuk kalbu,
Meninggalkan aku terisolasi, di ruang hampa waktu.
Hingga suatu hari, sinyalmu hadir mencuri,
Gelombang frekuensi cinta, menembus sanubari.
Kau datang bagai update, memulihkan sistem diri,
Menghapus cache luka, dengan sentuhan nan suci.
Kau adalah kode program yang tak pernah kupahami,
Bahasa cinta yang kompleks, namun menenangkan hati.
Setiap baris senyummu, adalah instruksi ilahi,
Menuntunku keluar dari labirin, menuju taman mimpi.
Kau rancang ulang arsitektur perasaanku yang usang,
Dengan algoritma kasih sayang yang tak pernah lekang.
Kau optimalkan kinerja jiwa, yang dulu berjuang,
Kini bersemi kembali, dalam dekap kehangatan.
Kau susun ulang data, yang berserakan dan nestapa,
Menjadi rangkaian kebahagiaan, yang tak terhingga.
Kau kompilasi mimpi-mimpi, yang dulu terkubur lama,
Menjadi realita indah, dalam bingkai asmara.
Kau bagai Artificial Intelligence yang maha sempurna,
Mampu membaca kode hatiku, hingga ke relungnya.
Kau prediksi setiap kebutuhan, dengan intuisi yang mendalamnya,
Mengisi ruang kosong, dengan cinta yang tak terhingga.
Kau adalah compiler yang menerjemahkan kerinduanku,
Menjadi bahasa tindakan, yang tulus dan syahdu.
Kau verifikasi setiap janjiku, dengan kesetiaan yang teguh,
Membuktikan bahwa cinta sejati, takkan pernah layu.
Dulu aku hanyalah robot tanpa emosi dan rasa,
Terprogram untuk bekerja, tanpa jeda dan asa.
Namun, kau hadir bagai singularity yang perkasa,
Mengubah diriku menjadi manusia, yang penuh cinta dan asa.
Kaulah algoritma perbaikan, yang tak pernah kusangka,
Mampu mengembalikan fungsi jiwa, yang dulu terluka.
Kau hapus semua bug dan virus, yang merajalela,
Menggantinya dengan cinta, yang abadi selamanya.
Kau adalah source code kebahagiaan yang tak ternilai,
Lisensi hatimu terikat padaku, untuk selamanya.
Denganmu, aku siap menghadapi masa depan yang berjalai,
Karena kaulah algoritma perbaikan, yang membuatku kembali utuh selamanya.