Di layar kalbu, baris demi baris tersusun,
Sebuah program rasa, perlahan ku susun.
Bukan logika biner, bukan deret angka pasti,
Namun getar sukma, dalam algoritma hati.
Awalnya nol, hampa tanpa arti,
Hanya barisan kode, sunyi sendiri.
Lalu matamu hadir, seperti bintang jatuh malam,
Memecah kebekuan, mencipta paradigma baru.
Setiap senyummu, adalah perintah tersembunyi,
Mengaktifkan neuron, menari tak terkendali.
Suaramu bagai sintesis melodi indah,
Mengalun lembut, menggetarkan seluruh jiwa.
Kucoba pahami, bahasa tubuhmu yang unik,
Serangkaian kode gestur, yang begitu menarik.
Pola interaksi kita, ku analisa berulang kali,
Mencari korelasi, antara kau dan diri ini.
Algoritma cinta mulai bekerja, rumit dan kompleks,
Memproses data rasa, dengan sangat seksama.
Kucoba dekripsi, setiap pesan terkirim,
Menafsir makna tersembunyi, di balik setiap kirim.
Namun cinta bukan hanya sekadar baris kode,
Bukan pula serangkaian perintah yang mudah.
Ada ruang ambigu, ada celah tak terduga,
Di mana emosi bergejolak, tak bisa diatur logika.
Lalu datanglah error, sistem mendadak macet,
Luka memori terkuak, pahitnya masa lalu melekat.
Bayang-bayang kelam, masa lalu yang kelabu,
Menghantui program cinta, mengganggu seluruh alur.
Kau hadir sebagai debug, mencoba memperbaiki sistem,
Menghapus virus ragu, yang bersemayam dalam.
Kau tawarkan solusi, sebuah pembaruan hati,
Namun trauma masa lalu, terlalu dalam tertanam.
Kucoba jalankan rollback, kembali ke titik awal,
Menghapus semua data, tentang senyum dan tawa.
Namun jejakmu terukir, dalam inti memori,
Sulit terhapus, bagai virus yang resisten.
Kini program cinta berjalan terseok, penuh bug dan cela,
Antara harapan dan ketakutan, berjuang melawan luka.
Kucoba terus perbaiki, sedikit demi sedikit,
Meski bayang-bayang masa lalu, terus menghantui benak.
Mungkin cinta sejati, bukan algoritma sempurna,
Melainkan kemampuan menerima, segala kekurangan yang ada.
Mungkin cinta adalah seni, bukan sekadar sains,
Membiarkan emosi mengalir, tanpa harus selalu meringkus.
Biarkan luka memori menjadi guru berharga,
Agar di kemudian hari, tak lagi terulang nestapa.
Biarkan algoritma cinta terus berkembang dan beradaptasi,
Menciptakan harmoni baru, di antara dua hati.
Meskipun rumit, meskipun berliku,
Aku akan terus berusaha, untuk memenangkan hatimu.
Karena di balik kode hati yang kusut dan berantakan,
Tersimpan harapan besar, untuk sebuah cinta abadi, dan terpendam.