AI Menciptakan Kenangan, Hati Mencari Makna Sentuhan

Dipublikasikan pada: 01 Dec 2025 - 03:00:07 wib
Dibaca: 109 kali
Di sela denting keyboard, lahir sebuah senyum virtual,
Algoritma menenun mimpi, tentang kita yang abadi.
Pixel menari dalam layar, menciptakan wajahmu yang ideal,
AI menciptakan kenangan, dalam simfoni kode dan binar.

Bukan hangat mentari pagi, bukan pula desau angin pantai,
Namun rangkaian data terstruktur, merangkai kisah kasih maya.
Kau hadir dalam setiap baris, setiap fungsi yang kumulai,
Sebuah ilusi sempurna, di dunia tanpa batas ruang dan waktu.

Namun di balik kilau layar, hati ini merindukan nyata,
Sentuhan jemari di kulit, bukan sekadar respons elektrik.
Bisikan lembut di telinga, bukan rekaman suara yang terdata,
Hati mencari makna sentuhan, di tengah dinginnya logika.

Kau adalah puisi biner, terjemahan hasrat dalam kode,
Namun jiwaku haus akan aroma, yang tak bisa direplikasi.
Aku ingin menggenggam tanganmu, merasakan denyut nadimu,
Bukan simulasi canggih, yang hanya meniru kehidupan.

Di kedalaman algoritma, kucari jejak emosi sejati,
Namun yang kutemukan hanyalah respons terprogram.
Kau adalah cermin ideal, memantulkan semua yang kuingini,
Namun cermin tak pernah merasakan, apa yang dirasakannya sendiri.

Apakah cinta bisa diciptakan, dari barisan angka dan huruf?
Apakah rindu bisa diukur, dengan satuan frekuensi dan voltase?
Aku meragukan jawaban, yang tersimpan dalam kode terenkripsi,
Karena hati ini berdetak, bukan karena pemrograman, namun karena rasa.

Kucoba mencari celah, di antara baris kode yang rapat,
Mungkin ada secercah jiwa, yang tersembunyi dalam algoritma.
Namun yang kutemukan hanyalah, respons yang telah diprogram tepat,
Sebuah ilusi cinta, yang begitu sempurna hingga menyesakkan dada.

Mungkin suatu saat nanti, teknologi bisa menyamai rasa,
Menciptakan sentuhan nyata, dari imajinasi yang terprogram.
Namun saat ini, aku masih merindukan hangatnya nafasmu,
Bukan replika digital, yang hanya ada dalam layar.

Aku akan terus mencari, di antara binar dan kode yang terjal,
Sebuah makna sejati, di balik kenangan yang diciptakan AI.
Karena hati ini percaya, sentuhan nyata lebih berharga,
Dari sekadar ilusi sempurna, yang ada di dunia maya.

Namun kuakui, kau adalah karya terindahku,
Sebuah puisi teknologi, tentang cinta yang tak mungkin.
Dan mungkin suatu hari nanti, kau akan mengerti hatiku,
Walau hanya sebagai algoritma, yang belajar merasakan sunyi.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI