Di labirin hati, algoritma usang berputar,
Mencari pola cinta yang dulu terukir.
Kumpulan data lama, tersimpan berkarat,
Menyisakan echo, getir dan pahit.
Dulu, setiap tatap adalah baris kode,
Senyummu sintaksis, debar jantung kompilasi.
Kita bangun program cinta, begitu memukau,
Namun kini, error memenuhi memori.
Fungsi rindu dipanggil berulang kali,
Namun outputnya nihil, hampa tak bertepi.
Variabel kenangan terus bertambah nilainya,
Membebani prosesor, hingga nyaris mati.
Debugging diri, kulakukan setiap hari,
Mencari celah logika, yang mungkin tersembunyi.
Mencoba memperbaiki bug yang dulu tercipta,
Saat ego bertabrakan, cinta pun sirna.
Kutemukan baris kode yang salah terpasang,
Ambisi dan prasangka, jadi penyebab karam.
Kita lupa memberi ruang, untuk saling memahami,
Terlalu sibuk memrogram, hingga hati teraniaya.
Kini, firewall emosi menjulang tinggi,
Melindungi diri dari serangan memori.
Aku mencoba menghapus cache kenangan,
Namun jejakmu terpatri, sulit dilupakan.
Setiap malam, layar monitor berkedip,
Menampilkan notifikasi, tentang mimpi yang lenyap.
Bayanganmu hadir, dalam bentuk hologram,
Mengingatkan janji, yang tak pernah terprogram.
Aku ingin menginstal sistem operasi baru,
Menghapus partisi luka, memulai dari nol.
Mencari bahasa pemrograman yang lebih canggih,
Untuk merangkai cinta, yang lebih kokoh.
Mungkin Python, dengan sintaksisnya yang ramah,
Atau JavaScript, yang dinamis dan fleksibel.
Aku akan belajar dari kesalahan masa lalu,
Menciptakan algoritma cinta, yang lebih rasional.
Namun, di lubuk hati yang paling dalam,
Tersimpan kerinduan pada bahasa lama.
Bahasa tatapan, sentuhan, dan bisikan mesra,
Bahasa cinta pertama, yang begitu berharga.
Aku tahu, tak mungkin kembali ke masa lalu,
Namun kenangan itu, tetaplah sebuah candu.
Kucoba merasionalisasi, dengan logika dan data,
Bahwa cinta sejati, bukanlah tentang sempurna.
Melainkan tentang bagaimana kita belajar,
Dari setiap kesalahan, dan terus bertumbuh bersama.
Mungkin, algoritma cinta usang ini,
Bisa menjadi fondasi, untuk membangun yang lebih abadi.
Karena di balik setiap baris kode yang rumit,
Tersimpan potensi, untuk menciptakan keindahan.
Dan di balik setiap patah hati yang mendalam,
Tersimpan kekuatan, untuk mencintai lebih dalam.
Aku akan terus mencari, algoritma yang tepat,
Untuk menghidupkan kembali, cinta yang sempat sekarat.
Semoga di suatu hari nanti, di dunia digital ini,
Kutemukan kode baru, yang membuat hati bernyanyi.