Cinta dalam Algoritma: Sentuhan Data Menjelma Asmara

Dipublikasikan pada: 27 May 2025 - 19:35:10 wib
Dibaca: 160 kali
Di layar kaca, jemari menari,
Merajut kode, mencipta dunia sendiri.
Baris demi baris, terangkai logika,
Namun di hati, ada rasa yang tak bisa diangka.

Dulu, kau hanyalah serangkaian data,
Sebuah profil di antara jutaan nama.
Algoritma rumit mempertemukan kita,
Sebuah kebetulan yang kini kurasa nyata.

Kau muncul bagai notifikasi di senja,
Sebuah pesan singkat, awal dari cerita.
Pixel demi pixel, wajahmu terbingkai,
Senyum virtual, hatiku pun terkulai.

Kita bertukar sapa dalam ruang maya,
Emotikon menggantikan kata-kata.
Bahasa biner menjelma puisi cinta,
Desimal rindu menghitung detik yang ada.

Kau bagai variabel dalam program hidupku,
Awalnya asing, kini sangat membatu.
Setiap iterasi, rasa semakin membara,
Cinta terenkripsi dalam kode asmara.

Kita berbagi tautan, saling terhubung,
Menjelajahi dunia, mimpi yang terungkap.
Kau kirimkan lagu, bit demi bit mengalun,
Melodi digital, hatiku pun terpana.

Namun, ada jarak yang tak bisa dihindari,
Antara layar kaca dan dunia yang fana.
Sentuhan virtual tak mampu mengganti,
Hangatnya pelukan, bisikan mesra di telinga.

Aku merindukan tatap mata yang nyata,
Bukan sekadar avatar di dunia maya.
Ingin kusentuh jemarimu yang lentik,
Bukan sekadar ikon di sudut layar yang sempit.

Maka kuputuskan, keluar dari algoritma ini,
Menjemput cintamu di dunia yang sejati.
Kumatikan layar, kuakhiri koneksi,
Mencari dirimu, di bawah mentari pagi.

Kucari jejakmu di antara keramaian kota,
Berharap menemukanmu, bukan sekadar data.
Dan akhirnya kutemukan, di sebuah kedai kopi,
Senyummu menyambut, bagai mentari menepi.

Kau lebih indah dari pixel yang kurasa,
Hangatnya tanganmu, hilangkan semua duka.
Kini kutahu, cinta tak hanya di algoritma,
Namun hadir nyata, di antara kita berdua.

Kita tinggalkan jejak digital di belakang,
Menyusun kisah cinta yang lebih gemilang.
Sentuhan data memanglah awal cerita,
Namun asmara sejati, kini ada di depan mata.

Di dunia nyata, cinta tak terprogram,
Mengalir bebas, tanpa batas dan diagram.
Kita rangkai masa depan, tanpa kode dan skrip,
Hanya ada aku, kamu, dan cinta yang terucap.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI