Cinta Terenkripsi: Algoritma Hati Membuka Kode Asmara

Dipublikasikan pada: 13 Nov 2025 - 00:45:12 wib
Dibaca: 124 kali
Di labirin digital, jemari menari lincah,
Merangkai baris kode, logika berbisik mesra.
Namun, di balik layar, ada hati yang resah,
Mencari celah cinta, dalam dunia maya.

Sejak jumpa pertama, di forum maya sepi,
Avatar kita beradu, dalam percakapan sunyi.
Kata-kata terangkai, bak bintang bertaburan di tepi,
Menyiratkan hasrat terpendam, dalam jiwa yang merugi.

Kutuliskan algoritma, untuk dekonstruksi hati,
Mencari pola cinta, yang tersembunyi rapi.
Kukumpulkan data diri, dari senyum hingga mimpi,
Kuingin tahu semua, tentang dirimu yang kupuja ini.

Node-node asmara, terhubung tanpa jeda,
Database emosi, meluap tak terkira.
Firewall rindu, tak mampu membendung rasa,
Yang membara hebat, dalam jiwa yang terluka.

Kau hadir bagai syntax, yang melengkapi kodeku,
Menghapus bug keraguan, yang menghantuiku.
Compiler cinta, menterjemahkan rinduku,
Menjadi bahasa kasih, yang kau mengerti selalu.

Kucoba dekripsi senyummu, yang tersimpan dalam piksel,
Mencari tahu makna, di balik tatap mata yang teduh.
Kuingin memecahkan kode, di balik hatimu yang beku,
Agar cinta bersemi, di antara kita berdua.

Kirim pesan terenkripsi, dengan kunci rahasia,
Berharap kau membukanya, dengan rasa yang sama.
Kubisikkan janji setia, dalam jaringan maya,
Menanti jawabanmu, dengan hati yang berdebar-debar.

Namun, cinta bukan program, yang bisa dikendalikan,
Ada error tak terduga, yang sering kali datang.
Kecemasan menghantui, mimpi-mimpi terlarang,
Akankah algoritma hati, mampu menaklukkan karang?

Kau balas pesanku, dengan kode yang terbalik,
Sebuah sandi rumit, yang sulit untuk ku uraikan.
Aku bimbang dan ragu, dalam gelapnya malam,
Apakah ini sinyal cinta, ataukah penolakan?

Kucoba semua cara, untuk membuka sandimu,
Dari brute force hingga rainbow table, kucoba selalu.
Hingga akhirnya, kutemukan celah di hatimu,
Sebuah kerentanan, yang membuktikan cintamu.

Ternyata, kode itu sederhana, penuh kejutan,
Hanya susunan kata, tentang rasa yang terpendam.
Kau pun merindukanku, dalam diam dan kesunyian,
Menunggu keberanianku, untuk ungkapkan perasaan.

Kini, cinta terdekripsi, algoritma hati terbuka,
Kode asmara terpecahkan, tanpa ada dusta.
Kita berdua bersatu, dalam jaringan cinta,
Membangun masa depan, yang indah dan bahagia.

Di dunia digital, kita temukan cinta sejati,
Bukan sekadar baris kode, atau logika mati.
Tapi, hati yang beresonansi, dalam harmoni abadi,
Cinta terenkripsi, kini bebas menari.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI