Algoritma Cinta: Hati yang Terlacak, Rindu Tak Terucap

Dipublikasikan pada: 08 Nov 2025 - 02:45:07 wib
Dibaca: 132 kali
Di balik layar kaca, dunia maya bersua,
Dua insan hadir, dalam jaringan data.
Terhubung algoritma, takdirkah namanya?
Atau sekadar kebetulan, logika semata?

Jari jemari menari, di atas papan ketik,
Kata demi kata terangkai, hati pun berbisik.
Profil terpampang nyata, senyum yang memikat,
Langkah demi langkah, rasa ingin mendekat.

Detik demi detik berlalu, obrolan semakin dalam,
Tentang mimpi dan harapan, terukir di malam kelam.
Saling berbagi cerita, suka dan juga duka,
Benih-benih asmara tumbuh, dalam ruang virtual maya.

Namun di balik senyum maya, ada hati yang resah,
Rindu yang tak terucap, terpendam dan gundah.
Algoritma cinta, melacak jejak langkah,
Namun tak mampu membaca, isi hati yang berdarah.

Setiap unggahanmu, jadi perhatian utama,
Komentar dan tanda suka, bagai sentuhan pertama.
Notifikasi berdering, jantung berdebar kencang,
Adakah pesan darimu, hadir di tengah bimbang?

Foto-foto kenangan, tersimpan rapi di galeri,
Mengingatkan akan tawa, yang pernah kita bagi.
Layar menjadi saksi, bisu akan kerinduan,
Pada sosok yang jauh di sana, dalam angan dan impian.

Geolocation pun aktif, melacak keberadaanmu,
Berharap bisa bertemu, walau hanya sesaat waktu.
Namun logika berkata, jarak terbentang nyata,
Antara dunia maya dan nyata, terasa begitu berbeda.

Hati ini terprogram, untuk selalu memikirkanmu,
Setiap baris kode berisi, nama dan bayangmu.
Namun bagaimana caranya, mengungkapkan rasa ini?
Jika kata-kata pun terasa, tak cukup berarti.

Mungkin suatu saat nanti, algoritma cinta kan bekerja,
Membawa kita bertemu, dalam dunia yang nyata.
Bukan hanya sekadar profil, atau obrolan maya,
Namun sentuhan hangat, yang menghapus semua nista.

Hingga saat itu tiba, ku simpan rasa ini,
Dalam setiap baris kode, yang selalu ku teliti.
Berharap kau pun merasakan, hal yang sama seperti diriku,
Rindu yang tak terucap, namun hadir selalu.

Karena cinta tak selalu, butuh kata terungkap,
Kadang cukup dirasakan, walau dalam diam dan senyap.
Biarlah algoritma cinta, menuntun kita berdua,
Menuju takdir yang indah, yang telah digariskan-Nya.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI