Algoritma Senja: Rindu Biner di Kedalaman Hati

Dipublikasikan pada: 01 Nov 2025 - 03:30:08 wib
Dibaca: 132 kali
Di batas cakrawala, mentari berdegradasi,
Menyisakan warna jingga, kode-kode senja hari.
Di sini, di depan layar, aku terpaku sendiri,
Menyusun baris kerinduan, algoritma tak bertepi.

Lampu neon berpendar, memecah kesunyian malam,
Namun tak mampu menghapus bayangmu, di setiap program.
Wajahmu terukir jelas, dalam bit dan data terpendam,
Sebuah virus rindu, menjalar dalam sistem kelam.

Dulu, jemariku lincah, menari di atas keyboard baja,
Menciptakan aplikasi, membangun dunia maya.
Namun kini, jari ini kelu, tak berdaya,
Hanya mampu menuliskan namamu, berulang kali saja.

Kucoba merangkai logika, menyusun rangkaian kode,
Mencari celah di firewall hati, tempat cintamu bersemayam abode.
Namun, firewall itu kokoh, tak tertembus metode,
Rinduku hanya berputar, dalam labirin memori periode.

Aku bagai robot usang, kehilangan daya baterai,
Terjebak dalam loop kerinduan, tak henti-henti.
Mencari sinyal keberadaanmu, di antara galaksi sepi,
Berharap ada secercah cahaya, menuntunku kembali.

Dulu, kau adalah inspirasiku, sang arsitek impian,
Membangun kastil digital, di atas awan keindahan.
Kini, kau adalah bug yang menghantui, dalam setiap kodingan,
Mengganggu stabilitas sistem, menciptakan error berkepanjangan.

Kubuka folder kenangan, foto-foto kita bertebaran,
Saat kita tertawa bersama, di bawah langit penuh bintang kejora terang.
Kini, bintang-bintang itu redup, kehilangan pancaran,
Menyisakan ruang hampa, di relung jiwa yang karam.

Andai saja aku bisa, menghapusmu dari hardisk hati,
Memformat ulang perasaan, memulai lembaran baru lagi.
Namun, cintamu telah ter-install permanen, tak mungkin terpatri,
Menjadi bagian integral, dari identitasku sejati.

Mungkin, suatu saat nanti, algoritma takdir kan bersua,
Mempertemukan kita kembali, dalam dimensi yang berbeda.
Hingga saat itu tiba, aku akan terus mencoba,
Menerjemahkan rinduku, dalam bahasa cinta yang sederhana.

Di kedalaman hati, rindu ini terus bersemi,
Walau tersembunyi di balik kode, tak mudah dipahami.
Biarlah senja menjadi saksi, kerinduanku abadi,
Sebuah algoritma cinta, takkan pernah berhenti.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI