Jaringan Perasaan Kita Stabil Tanpa Gangguan Apapun

Dipublikasikan pada: 25 May 2025 - 17:56:10 wib
Dibaca: 155 kali
Di layar hati, sinyalmu bersemi,
Menghiasi ruang jiwa yang sunyi.
Bukan kode biner, bukan pula algoritma,
Namun getar sukma, hadirkan pesona.

Kita terhubung, bukan via satelit,
Namun melalui senyum yang terukir pelit.
Pandang mata, bagai tautan fiber optik,
Mentransmisikan rindu, begitu otentik.

Tak ada buffering, tak ada lag yang kejam,
Hanya aliran kasih, menembus kelam.
Firewall ego tak mampu membendungnya,
Virus keraguan pun tak kuasa merusaknya.

Jantung berdebar, bagai server utama,
Memproses cinta, tanpa ada drama.
Setiap bisikanmu, bagai notifikasi,
Memenuhi benak, dengan imaji.

Dulu aku pengembara, di dunia maya,
Mencari makna, di antara rekayasa.
Kini kau hadir, bagai pembaruan sistem,
Menyempurnakan diri, yang dulu terpendam.

Kita bangun protokol, kesetiaan abadi,
Dengan enkripsi rasa, tak mungkin dicuri.
Cloud memori kita, berisi kenangan indah,
Tersimpan selamanya, takkan pernah punah.

Tak perlu VPN, untuk sembunyikan diri,
Di hadapanmu, aku telanjang nurani.
Semua kelemahan, semua kekurangan,
Kau terima utuh, tanpa keraguan.

Bukan sekadar koneksi Wi-Fi sesaat,
Namun jalinan jiwa, yang begitu kuat.
Kita bagai dua domain, yang saling terintegrasi,
Menciptakan harmoni, tanpa komplikasi.

Kau adalah mesin pencari, dalam hatiku,
Menemukan bahagia, yang lama ku buru.
Kau adalah kode sumber, dari senyumku ini,
Menghasilkan kebahagiaan, tak terhingga kini.

Dulu aku takut, pada dunia digital,
Kini bersamamu, semua jadi vital.
Kau ajarkan aku, tentang cinta sejati,
Lebih dari sekadar, realitas virtual.

Kita bukan avatar, bukan pula bot,
Namun insan nyata, dengan cinta yang berbobot.
Sentuhanmu hangat, tak seperti layar sentuh,
Bisikanmu merdu, tak seperti dering rapuh.

Jaringan perasaan kita stabil, terjaga,
Dari badai asmara, yang sering menerpa.
Sebab kita punya, firewall kejujuran,
Dan antivirus sayang, penuh kesungguhan.

Biarlah dunia, terus berputar kencang,
Kita tetap tenang, dalam pelukan yang lapang.
Asalkan sinyal cintamu, terus terpancar,
Aku akan selalu, menjadi pendengar.

Karena bersamamu, aku merasa aman,
Di dunia teknologi, yang semakin kejam.
Kaulah satu-satunya, kepastian bagiku,
Jaringan perasaan kita, stabil selalu.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI