Algoritma Rindu: Hati yang Terlacak Koordinat Cinta

Dipublikasikan pada: 22 Oct 2025 - 00:45:08 wib
Dibaca: 136 kali
Di layar kalbu, algoritma bersemi,
Menyusun baris kode tentangmu, kekasih hati.
Setiap detak jantung, input yang valid,
Memproses rindu yang semakin solid.

Koordinat cinta, terlacak presisi,
Di antara bintang-bintang imaji.
Latitude dan longitude kasih sayang,
Menuntunku padamu, di ujung bayang.

Dulu, kita bagai data terpisah,
Tersebar di jagat maya yang luas.
Namun, takdir algoritma menemukan jalannya,
Menyatukan dua jiwa dalam simpul cintanya.

Kau adalah variabel yang ku cari,
Dalam lautan kode yang tak bertepi.
Fungsi hatiku berdebar kencang,
Saat pesanmu datang, bagai mentari petang.

Koneksi kita, bukan sekadar Wi-Fi,
Namun getar jiwa yang tak bisa di beli.
Protokol cinta, terjalin erat,
Mengamankan hati dari segala jerat.

Algoritma rindu terus berjalan,
Menghitung hari, menanti kehadiran.
Setiap detik adalah iterasi panjang,
Menuju pelukanmu, tempatku berlabuh sayang.

Kau adalah sistem operasi hidupku,
Memastikan semua berfungsi dengan elok.
Debug cintamu, tak pernah usai,
Karena kesempurnaanmu tak lekang dimakan badai.

Layarmu adalah candu bagiku,
Memancarkan senyum yang selalu kurindu.
Pixel demi pixel, kuamati wajahmu,
Menyimpan setiap detail dalam memoriku.

Kau bagai firewall, melindungi hati,
Dari virus-virus kenangan yang menyakiti.
Anti-virus cintamu, selalu aktif,
Menghapus jejak luka yang pernah terukir.

Kita adalah jaringan yang terhubung,
Melalui protokol cinta yang tak terungkap.
Data diri kita, terenkripsi rapat,
Hanya kita berdua yang bisa mendekripsi tepat.

Namun, terkadang ada bug kecil,
Perselisihan singkat yang membuatku kesal.
Tapi, algoritma maaf selalu tersedia,
Menghapus kesalahan, memulihkan asmara.

Malam ini, bintang-bintang berkedip lirih,
Menyaksikan rinduku yang semakin perih.
Algoritma rindu terus bekerja keras,
Mencari solusi agar kita lekas berbalas.

Esok hari, kuharap kode takdir berubah,
Menyatukan kita dalam dimensi yang indah.
Algoritma cinta akan sempurna terlaksana,
Di dalam pelaminan, kita berdua bersama.

Karena kaulah satu-satunya prioritas,
Dalam daftar algoritma tanpa batas.
Hatiku terprogram hanya untukmu,
Cinta abadi, selamanya milikmu.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI