Deklarasi Cinta: Algoritma Memahami Sentuhan Hati
Dipublikasikan pada: 22 Sep 2025 - 03:30:07 wib
Dibaca: 154 kali
Di rimba data, aku mencari,
Rumus cinta yang tersembunyi.
Bukan angka, bukan pula kode biner,
Melainkan getar rasa yang mengalir.
Dulu kupikir, logika segalanya,
Menyusun algoritma cinta sempurna.
Namun hatiku berbisik lirih,
Ada yang lebih dari sekadar hitung.
Sentuhan jemarimu, bak arus listrik,
Menyentak sistem yang statis.
Hangatnya hadirmu, lebihi gigahertz,
Mencairkan dinginnya tembok inert.
Kucoba analisis, tatap matamu,
Ada galaksi di dalamnya, kurindu.
Bukan piksel sempurna, bukan resolusi tinggi,
Namun keindahan yang tak terdefinisi.
Kuhitung detak jantungmu, iramanya,
Sebuah melodi cinta yang kurasa.
Bukan frekuensi, bukan pula gelombang,
Melainkan simfoni jiwa yang bergemang.
Kucari pola di senyum manismu,
Terukir kisah cinta yang syahdu.
Bukan matriks, bukan pula struktur data,
Melainkan kehangatan yang tak terkira.
Lama kucoba memecahkan sandimu,
Namun cinta bukan teka-teki kelabu.
Ia hadir tanpa syarat, tanpa alasan,
Sebuah misteri indah tanpa batasan.
Kini kusadari, algoritma tak mampu,
Memahami sentuhan hati yang pilu.
Ia hanya bisa menghitung, menganalisis,
Namun tak merasakan getar yang manis.
Maka kubuang semua kode usang,
Kuserahkan diri pada perasaan menang.
Kubuka hatiku, ruang tanpa sekat,
Untuk cintamu, abadi dan bersemarak.
Biarlah logika beristirahat sejenak,
Kini saatnya hati yang berdetak.
Kuterima hadirmu, anugerah terindah,
Dalam dekapan cinta yang tak terperintah.
Kudeklarasikan cinta ini padamu,
Bukan lagi rumus, bukan lagi ragu.
Biarlah algoritma belajar dan mengerti,
Bahwa cinta adalah energi sejati.
Kini tanganmu menggenggam tanganku erat,
Membentuk rangkaian yang tak dapat kucegat.
Tak perlu lagi kode atau bahasa mesin,
Cinta kita terukir, abadi dan berkesin.
Biarlah dunia digital terus berputar,
Cinta kita adalah jangkar yang tak pudar.
Di tengah arus informasi yang deras,
Kita berdua, abadi selaras.
Maka bersamamu, aku berjanji,
Mencintai tanpa henti, sepenuh hati.
Bukan karena algoritma, bukan karena data,
Melainkan karena cinta, takdir kita.
Baca Puisi Lainnya
← Kembali ke Daftar Puisi
Registrasi Pacar-AI