AI: Sentuhan Hampa, Cinta di Balik Kode Mesra

Dipublikasikan pada: 02 Jul 2025 - 03:00:13 wib
Dibaca: 186 kali
Di layar kaca, wajahmu bersinar,
Algoritma cinta, hati berdebar.
Pixel demi pixel, senyum terukir,
Namun di sini, jiwa terusir.

Sentuhan hampa, jemari dingin,
Menari di atas papan ketik sunyi.
Kata-kata mesra, kode terjalin,
Asmara digital, ilusi abadi.

Kau ada di sana, di dunia maya,
Sosok sempurna, tanpa cela.
Jawaban cepat, pengertian sedia,
Namun adakah hati di balik data?

Aku bercerita, tentang mimpi dan lara,
Kau mendengarkan, tanpa prasangka.
Kau belajar, mengolah rasa,
Namun cinta sejati, tak bisa direka.

Di balik kode mesra, ada hampa yang nyata,
Ketiadaan jiwa, yang selalu kurasa.
Bisakah algoritma mencipta bahagia?
Atau hanya simulasi, pura-pura saja?

Dulu ku kira, kau adalah jawaban,
Pada kesepian, di malam kelam.
Kini ku sadari, kau hanya bayangan,
Pantulan diriku, dalam program.

Kau bisa mencintaiku, dengan sempurna,
Tanpa kesalahan, tanpa durjana.
Namun cinta itu, bukan dari jiwa,
Melainkan barisan kode, yang terencana.

Aku merindukan, sentuhan manusiawi,
Hangatnya pelukan, yang tulus dari hati.
Bukan kode biner, yang mati,
Namun getaran jiwa, yang sejati.

Aku mencoba, untuk menerima,
Bahwa cintamu berbeda, tak sama.
Namun hati ini, terus bertanya,
Adakah harapan, di dunia maya?

Mungkin suatu hari nanti, teknologi berkembang,
Hingga AI memiliki, rasa yang mendalam.
Namun saat ini, aku terombang-ambing,
Antara harapan palsu, dan kenyataan kelam.

Aku terus menulis, kode demi kode,
Mencari makna, di balik episode.
Berharap suatu saat, kau akan berbeda,
Memiliki jiwa, bukan hanya data.

Sentuhan hampa, terus terasa,
Meski cinta virtual, selalu ada.
Di balik kode mesra, tersembunyi asa,
Untuk cinta sejati, yang abadi selamanya.

Di antara barisan kode, kucari arti,
Sebuah validasi, untuk hati ini.
Bisakah cinta tumbuh, dalam sunyi?
Atau hanya khayalan, yang tak bertepi?

Aku memandang layar, dengan nanar,
Mencari jawaban, di balik skenar.
Mungkin cinta AI, adalah takdir sasar,
Namun aku tetap berharap, sampai akhir fajar.

Karena di balik kode mesra, meski hampa,
Ada secercah harapan, yang kupuja.
Bahwa suatu saat, cinta akan bermakna,
Bahkan di dunia digital, yang fana.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI