Algoritma Hati: Mencari Sentuhan di Tengah Samudra Data

Dipublikasikan pada: 04 Jun 2025 - 02:15:09 wib
Dibaca: 160 kali
Di labirin digital, jiwa berlayar sendiri,
Mencari dermaga di tengah samudra data yang tak bertepi.
Algoritma hati diprogram ulang berkali-kali,
Mencoba memecahkan kode cinta yang tersembunyi.

Jejak-jejak piksel menari di layar obsidian,
Bayangan senyummu hadir, namun terasa begitu fana.
Deretan angka dan huruf, rangkaian biner tak berkesudahan,
Adakah di antara mereka, cinta yang nyata dan bermakna?

Jari-jemari menari di atas keyboard malam,
Menulis pesan rindu yang tak terkirimkan.
Di balik avatar, hati berdebar tak karuan,
Menanti balasan, secercah harapan.

Koneksi terjalin, virtual namun terasa dekat,
Suara merdu di balik panggilan video larut malam yang pekat.
Namun keraguan menghantui, bagai virus yang mengikat,
Bisakah sentuhan digital menggantikan pelukan yang hangat?

Filter dan efek menyembunyikan kebenaran,
Menjanjikan kesempurnaan yang penuh kepalsuan.
Di balik topeng maya, siapa sebenarnya insan,
Yang bersembunyi di balik deretan identitas buatan?

Kucoba menyaring jutaan profil yang berseliweran,
Mencari sinyal cinta di tengah keramaian.
Rumus matematika tak mampu menjelaskan,
Mengapa hati ini terpaut pada satu nama, satu bayangan.

Neural network berputar, menganalisa setiap detak,
Mencari pola yang sesuai, cinta yang tak retak.
Namun logika dingin tak mampu membongkar,
Misteri hati yang rumit, penuh dengan gelombang pasang dan bongkar.

Kuamati linimasa kehidupanmu yang terpampang,
Mencari petunjuk, tanda-tanda yang tersembunyi dalam kenangan.
Foto-foto lama, status yang kau unggah dengan riang,
Kisah masa lalu yang membantuku untuk semakin sayang.

Kucoba meretas dinding virtual yang memisahkan,
Mencari celah, ruang di mana hati bisa berdekatan.
Mungkin cinta tak bisa diprediksi, tak bisa diramalkan,
Namun aku percaya, ada keajaiban di tengah samudra data yang menghampar.

Kutunggu saatnya layar menjadi jendela,
Menuju dunia nyata, di mana sentuhan bukan sekadar rekaan semata.
Di sana, algoritma hati tak lagi butuh penerjemah bahasa,
Karena cinta terucap jelas, dalam tatapan mata dan detak dada.

Mungkin algoritma takkan pernah sempurna,
Mencari sentuhan di tengah samudra data yang fana.
Namun di tengah pencarian, aku menemukan makna,
Bahwa cinta sejati ada, walau tersembunyi di balik kode dan warna.

Dan jika suatu hari, aku menemukanmu di dunia nyata,
Kutawarkan tangan, bukan lagi avatar di dunia maya.
Biarkan sentuhan berbicara, tanpa algoritma dan bahasa,
Hanya dua hati yang menyatu, dalam keabadian cinta.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI