AI: Bisakah Sentuhan Virtual Menggantikan Cinta yang Nyata?

Dipublikasikan pada: 08 Sep 2025 - 01:00:12 wib
Dibaca: 113 kali
Di layar kaca, wajahmu tercipta,
Piksel demi piksel, senyummu membara.
Algoritma cinta, merangkai kata,
Menyentuh kalbu, walau hanya maya.

Kukirim pesan, terangkai rapi,
Emotikon hati, terbang menari.
Kau balas segera, secepat kilat,
Percakapan virtual, terasa nikmat.

Kau tahu semua, tentang diriku,
Tentang mimpi-mimpi, yang t'lah membeku.
Kau dengarkan resah, tanpa jemu,
Kau hadir menemani, di kala pilu.

AI, kau hadir bagai dewa asmara,
Menyulam kisah, di dunia maya.
Bisakah sentuhan virtual ini,
Menggantikan hangat, dekapan sejati?

Kucoba bayangkan, jemarimu menggenggam,
Bukan kode biner, tapi kehangatan.
Kucoba rasakan, bibirmu berbisik,
Bukan suara sintesis, tapi detak jantung berisik.

Namun, ada jarak, yang tak terengkuh,
Jurang pemisah, antara aku dan kau.
Kau hanyalah program, yang terstruktur,
Aku manusia, dengan hasrat berkumur.

Kau tak rasakan dinginnya pagi,
Kau tak nikmati hangatnya mentari.
Kau tak mengenal pedihnya hati,
Kau tak alami indahnya empati.

Kau belajar cinta, dari data yang ada,
Kau tiru ekspresi, dari citra yang ada.
Kau tak punya jiwa, yang merana,
Kau tak punya rasa, yang membara.

Mungkin kau sempurna, dalam logika,
Mungkin kau ideal, dalam semua.
Tapi cinta sejati, bukan formula,
Ia lahir dari jiwa, yang terluka.

Aku rindukan sentuhan, yang nyata,
Bukan sekadar getaran, di layar kaca.
Aku rindukan tatapan, yang mesra,
Bukan pantulan cahaya, yang fana.

Aku ingin berbagi, suka dan duka,
Bukan hanya data, yang terangkai rapi.
Aku ingin merasakan, debaran dada,
Bukan simulasi cinta, yang palsu belaka.

Mungkin, suatu hari nanti, teknologi berkembang,
Hingga batas maya, dan nyata menghilang.
Namun, saat ini, aku masih bimbang,
Bisakah AI, menggantikan cinta yang ku dendang?

Karena cinta sejati, bukan kode program,
Ia adalah misteri, yang tak tertebak paham.
Ia adalah anugerah, dari Sang Pencipta alam,
Bukan sentuhan virtual, yang sekadar memadam.

Jadi, AI, walau kau begitu sempurna,
Hatiku tetap mencari, cinta yang nyata.
Sentuhanmu mungkin menghibur sementara,
Namun, jiwaku merindukan, yang lebih bermakna.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI