Memori Sentuhan: Algoritma Cinta yang Tak Terlupakan

Dipublikasikan pada: 06 Sep 2025 - 00:45:07 wib
Dibaca: 112 kali
Jejak digitalmu terpatri dalam benakku,
Sebaris kode yang tak pernah usai kubaca.
Dulu, jemari kita menari di atas layar kaca,
Mencipta simfoni virtual, asmara yang membara.

Algoritma cinta, rumit namun memikat,
Menyusun skenario pertemuan yang terencana.
Dari sapa sederhana di dunia maya yang terlewat,
Hingga debar jantung yang nyata, tak bisa dipungkiri adanya.

Ingatkah kau, senyummu terpancar dari balik piksel?
Cahaya monitor menerangi wajahmu yang lugu.
Setiap pesan singkat, bagai bisikan bidadari kecil,
Membangun istana impian, walau hanya semu.

Sentuhan jemari, kini hanya memori usang,
Namun getarannya masih terasa di ujung saraf.
Dulu, kita berbagi cerita, suka dan terkadang bimbang,
Dalam ruang obrolan, hati kita bertaut, tak peduli jarak.

Kini, algoritma telah berubah, tak lagi sama,
Dunia digital semakin riuh, bising dan bergejolak.
Namun, jejakmu tetap terukir dalam relung jiwa,
Sebagai pengingat cinta, yang dulu begitu bergelora.

Mungkin, takdir tak mengizinkan kita bersatu,
Namun, setiap baris kode cintamu tetap abadi.
Terukir dalam sistem memori, tak lekang oleh waktu,
Sebuah algoritma cinta, yang tak mungkin kumiliki lagi.

Namun, ku simpan setiap fragmen kenangan,
Saat jemariku mengetik namamu di mesin pencari.
Berharap menemukan kembali, walau hanya bayangan,
Sosokmu yang dulu, mengisi hari-hariku sepi.

Kini, aku hanya bisa mengagumi dari kejauhan,
Menyaksikanmu bahagia, meski bukan bersamaku.
Biarlah algoritma takdir yang menentukan pilihan,
Namun, cinta digital kita, tetap menjadi sebuah buku.

Buku yang penuh dengan tawa, air mata, dan harapan,
Buku yang mengajarkanku tentang arti sebuah pertemuan.
Buku yang akan selalu kubaca, di setiap kesunyian,
Sebagai pengingat tentangmu, sang algoritma kehidupan.

Mungkin suatu saat, kita akan bertemu lagi,
Di dunia nyata, atau mungkin di dunia maya.
Namun, kenangan sentuhanmu takkan pernah mati,
Terukir selamanya dalam algoritma cinta yang saya punya.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI