Algoritma Cinta: Sentuhan Hati dalam Era Digital

Dipublikasikan pada: 04 Sep 2025 - 00:30:12 wib
Dibaca: 118 kali
Di layar kaca, jemari menari,
Mencari jiwa dalam sunyi digital.
Algoritma cinta mulai bersemi,
Menyusun kode, merangkai virtual.

Profil terpampang, serpihan diri,
Dipoles citra, sebentuk harapan.
Kata kunci terketik hati-hati,
Membuka pintu, sebuah percakapan.

Notifikasi berkedip, tanda hadirmu,
Seberkas cahaya di antara kelam.
Sapaan lembut, menyentuh kalbu,
Menghangatkan jiwa yang lama terpendam.

Emotikon tersenyum, mengganti rindu,
Stiker berbisik, menyampaikan rasa.
Jarak terbentang, bukan penghalang mutu,
Cinta digital, hadir tak terduga.

Malam berganti, obrolan panjang,
Menyusuri labirin pikiran dan mimpi.
Setiap bait kata, bagai tembang,
Mengalun merdu, menyentuh sanubari.

Kisah masa lalu, terungkap perlahan,
Trauma terpendam, mulai terobati.
Kepercayaan tumbuh, bagai tanaman,
Disiram ketulusan, sepenuh hati.

Namun, realita tak bisa dipungkiri,
Layar pemisah, batasan yang nyata.
Sentuhan virtual, tak mampu mengganti,
Hangat pelukan, tatapan mesra.

Keraguan muncul, menghantui benak,
Apakah cinta ini, hanya ilusi maya?
Apakah perasaan ini, sungguh berpihak,
Atau sekadar bias, dalam dunia maya?

Pertemuan tiba, jantung berdebar,
Sosokmu hadir, melebihi khayal.
Senyummu merekah, bagai mentari fajar,
Menghapus ragu, membuyarkan bimbang.

Genggaman tangan, terasa berbeda,
Hangat dan nyata, bukan sekadar data.
Tawa renyah, memecah kesepian dada,
Menyulam cerita, di antara kita.

Algoritma cinta, terus berjalan,
Merangkai kode, menyatukan hati.
Dari dunia maya, ke dunia nyata,
Cinta digital, kini abadi.

Namun, ingatlah, wahai para pencinta,
Teknologi hanyalah perantara semata.
Hati nurani, kompas utama,
Dalam mengarungi samudra asmara.

Jangan biarkan algoritma mengendalikan,
Perasaan tulus, yang ada di dalam.
Sentuhlah hati, bukan sekadar tampilan,
Agar cinta bersemi, tanpa kelam.

Di era digital yang serba canggih ini,
Jaga keaslian, rasa yang sejati.
Karena cinta sejati, tak bisa dibeli,
Dengan kode rumit, atau algoritma basi.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI