Cinta yang Dikodekan: Algoritma, Hati, dan Sentuhan Hilang

Dipublikasikan pada: 24 Aug 2025 - 03:45:08 wib
Dibaca: 132 kali
Di layar kaca, wajahmu berpendar,
Cahaya biru menari di netra sendu.
Algoritma cinta, mesin pencari tak kenal lelah,
Mencoba merangkai kisah, aku dan kamu.

Dulu, jemari saling bertaut erat,
Hangatnya kulit, bisikan di telinga.
Kini, sentuhan hilang, tergerus arus digital,
Diganti emoji, pesan singkat tanpa jiwa.

Hati yang dulu berdebar kencang,
Kini terkurung dalam kotak pesan.
Rindu yang membara, teredam notifikasi,
Cinta yang dikodekan, terasa begitu asing.

Kau ukir senyum di balik filter maya,
Sempurna tanpa cela, begitu memesona.
Namun, di balik piksel yang menipu mata,
Kucari keaslian, hati yang terluka.

Kita bangun istana dari kode biner,
Fondasinya rapuh, mudah terhempas badai.
Kata sandi cinta, terlupa di ingatan,
Hubungan terputus, bagai sinyal yang hilang.

Dulu, kita berjalan di bawah bintang gemintang,
Bertukar cerita, impian, dan harapan.
Kini, kita terpisah oleh jarak virtual,
Terjebak dalam labirin tanpa ujung dan pangkal.

Kucoba merangkai kata, syair demi syair,
Mencari celah, menembus dinding digital.
Berharap kau dengar, jeritan hatiku yang sepi,
Merindukan sentuhan, cinta yang abadi.

Mungkin, kita terlalu sibuk dengan dunia maya,
Hingga lupa menghargai yang nyata.
Melupakan keindahan senja, hangatnya mentari,
Dan hadirnya cinta di antara kita berdua.

Aku ingin mendekat, menembus layar kaca,
Menyentuh pipimu, merasakan debaran jantungmu.
Membuktikan bahwa cinta tak hanya sekadar kode,
Namun, hadir dalam setiap helaan napasmu.

Biarlah algoritma terus mencari, menganalisa,
Namun, hati tak bisa dikendalikan logika.
Cinta adalah misteri, anugerah terindah,
Yang harus dirawat, dijaga, dan disyukuri selamanya.

Kucoba mendekodekan setiap pesanmu,
Mencari makna tersembunyi di balik kata.
Berharap ada secercah harapan di sana,
Bahwa cinta kita masih bisa diselamatkan.

Mungkin, kita harus kembali ke masa lalu,
Meninggalkan sejenak dunia digital yang palsu.
Mencari kembali sentuhan, tatapan mata,
Dan membangun kembali cinta yang sempat terlupa.

Karena cinta yang sejati, tak bisa dikodekan,
Tak bisa diprogram, apalagi dimanipulasi.
Cinta adalah rasa, hadir dari hati ke hati,
Anugerah terindah yang tak ternilai harganya.

Mari kita matikan sejenak semua perangkat,
Bertemu di dunia nyata, tanpa filter dan edit.
Biarkan hati berbicara, tanpa kata-kata,
Dan rasakan kembali sentuhan cinta yang hilang.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI