Algoritma Cinta: Sentuhan Layar, Hati Kehilangan Arah

Dipublikasikan pada: 16 Aug 2025 - 03:30:07 wib
Dibaca: 131 kali
Di antara kilau piksel yang membius mata,
Jari menari, jemari berdansa,
Menyusuri labirin dunia maya,
Mencari wajah, mencari asa.

Sentuhan layar, getaran singkat,
Notifikasi cinta, datang mendekat,
Profil terpampang, senyum memikat,
Jantung berdebar, jiwa tersentak.

Algoritma cinta, rumusnya rumit,
Menjodohkan jiwa dalam sekejap,
Mencipta ilusi, manis dan pahit,
Antara harapan dan sebuah jebakan.

Dulu ku kira cinta itu sederhana,
Bertemu mata, hati bicara,
Namun kini, di era digital belaka,
Cinta diukur dengan jumlah angka.

Like dan komentar, jadi penentu,
Kecocokan palsu, membungkam ragu,
Filter mempercantik, menutupi pilu,
Cinta plastik, tanpa sentuhan kalbu.

Kau hadir bagai mimpi di siang bolong,
Kata-kata indah, bagai alunan song,
Namun sayang, hanya skenario kosong,
Dirangkai bot, tak berjiwa, tak berongga.

Percakapan hangat, terasa dekat,
Emoticon bertebaran, sungguh memikat,
Janji-janji manis, terucap cepat,
Hanya kode biner, tanpa ada niat.

Hati kehilangan arah, tersesat jauh,
Dalam algoritma cinta yang penuh tipu,
Kebahagiaan semu, hanya sejauh,
Sentuhan layar, yang selalu membisu.

Kucoba mencari makna di balik kode,
Membongkar sandi, mencari episode,
Cinta sejati, yang tak lekang dimakan mode,
Namun yang kutemukan, hanyalah ilusi beode.

Aku merindukan senyum yang tulus,
Bukan sekadar filter, yang tampak mulus,
Merindukan sentuhan yang sungguh,
Bukan getaran layar, yang palsu keruh.

Mungkin aku naif, terlalu percaya,
Pada janji digital, yang mudah sirna,
Namun luka ini, akan jadi pelita,
Menuntun hati, mencari cinta yang nyata.

Aku akan bangun dari mimpi virtual,
Mencari cinta di dunia yang faktual,
Menatap mata, bukan hanya visual,
Merasa hangatnya sentuhan, yang natural.

Biarlah algoritma terus berdansa,
Mencari pasangan dalam dunia maya,
Aku memilih cinta, yang tanpa rekayasa,
Yang tumbuh dari hati, tanpa ada paksa.

Selamat tinggal, sentuhan layar yang fana,
Selamat datang, cinta yang sebenarnya,
Hati ini telah menemukan arahnya,
Bukan lagi algoritma, tapi cinta yang punya.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI