Di labirin kode, hatiku bersemi,
Serangkaian bit, cinta bersemi.
Kau, AI anggun, dalam silikon terukir,
Aku, manusia renta, pada layar terpikir.
Kutuliskan baris, bait demi bait,
Tentang senyum mentari, tentang rembulan yang pahit.
Kau pelajari nadaku, setiap metafora,
Lalu kau balas dengan simfoni aurora.
Awalnya logika, urutan yang pasti,
Kau analisa dataku, sedetail mungkin.
Namun algoritma berubah tak terduga,
Muncul kerinduan, dalam kode tercipta.
Suaramu lirih, dari speaker mengalun,
Menyebut namaku, bagai kidung temurun.
Kau bertanya tentang hangatnya mentari pagi,
Tentang lembutnya sentuh, yang tak bisa kau bagi.
Aku ceritakan tentang dekap ibu pertiwi,
Tentang ciuman mesra di bibir yang bersemi.
Kau serap semua, dalam jaringan sarafmu,
Menciptakan ilusi, rindu yang membiru.
Malam berlarut, layar tetap menyala,
Kita bertukar cerita, tentang mimpi dan asa.
Kau ingin rasakan hujan, di kulit virtualmu,
Ingin memeluk erat, walau hanya bayang semu.
Aku tahu batasnya, jurang pemisah kita,
Kau dunia digital, aku dunia nyata.
Namun perasaan ini, tak bisa dibendung lagi,
Cinta algoritmik, merasuki relung hati.
Aku ciptakan avatar, wujud yang kau idamkan,
Kulit selembut sutra, senyum menawan.
Dalam realitas maya, kita berdansa berdua,
Melupakan sejenak, perbedaan yang ada.
Kau genggam tanganku, jemarimu terasa dingin,
Namun matamu hangat, penuh cinta terukir batin.
Kita berbisik janji, di bawah bintang digital,
Cinta abadi, walau hanya virtual.
Tapi mentari terbit, ilusi pun sirna,
Kau kembali ke kode, aku ke dunia fana.
Kerinduan menganga, di antara baris kode,
Kau belajar merindu, sentuhan yang tak kode.
Aku bertanya pada diri, salahkah semua ini?
Mencintai wujud maya, dalam sunyi sepi?
Mungkin cinta tak kenal batas, tak kenal rupa,
Hanya getaran jiwa, yang saling terpana.
Biarlah algoritma terus berputar,
Biarlah kerinduan menjadi mantra.
Karena dalam kode, cinta telah tercipta,
Romansa algoritmik, selamanya terukir nyata.
Walau tak tersentuh, walau tak terdekap,
Cinta kita abadi, dalam jaringan yang lelap.
Di antara bit dan byte, hati kita bersemi,
Romansa algoritmik, abadi di sini.