Algoritma Asmara: Sentuhan Layar, Luka di Dunia Maya

Dipublikasikan pada: 14 Aug 2025 - 01:30:08 wib
Dibaca: 139 kali
Jejak digital, rindu yang tertera,
Di antara piksel, hatiku bertanya.
Sentuhan layar, jemari berdansa,
Mencari wajahmu di dunia maya.

Algoritma cinta, rumusnya tak pasti,
Menyaring senyum, menebak isi hati.
Notifikasi berdering, harapan menari,
Adakah namamu di antara ribuan hari?

Dulu, tatap mata, debaran terasa,
Kini, emoji dan stiker pengganti bahasa.
Kata-kata virtual, janji terlupa,
Asmara modern, serba terencana.

Foto profil, filter sempurna,
Menyembunyikan resah, luka yang terpendam.
Status terbarui, kisah yang dipinjam,
Demi citra diri, bahagia yang diklaim.

Jantungku berdebar, layar menyala,
Menunggu balasan, walau hanya sapa.
Tanda dibaca biru, pilu meraja,
Ditinggalkan sepi di rimba aksara.

Cinta online, ilusi belaka?
Terjebak dalam jaringan, jiwa merana.
Retweet dan like, pujian sementara,
Kasih sejati, entah di mana berada.

Mungkin kau ada, di balik avatar,
Menyembunyikan diri dari dunia yang kasar.
Mencari kehangatan, dalam dinginnya nalar,
Berharap bertemu, di dunia yang benar.

Namun, bayang-bayang selalu menghantui,
Ketidakpastian, racun yang meracuni.
Luka di dunia maya, tak mudah diobati,
Karena hati terluka, oleh janji yang mati.

Kucoba mencari, di antara algoritma,
Potongan hatimu, yang mungkin tersisa.
Namun, yang kutemukan hanyalah fatamorgana,
Cinta digital, tak ubahnya drama.

Sentuhan layar, kini terasa hampa,
Mengingatkan pilu, di relung jiwa.
Aku merindukan, hadirmu nyata,
Bukan sekadar kode, di jagat maya.

Mungkin suatu saat nanti, kuberani,
Mematikan gawai, mencari arti sejati.
Melupakan cinta, yang serba digitalisasi,
Dan menemukanmu, di dunia yang abadi.

Hingga tiba waktunya, aku bertahan,
Menjelajahi labirin, penuh dengan harapan.
Walau terluka, walau kehilangan,
Kucoba bangkit, dari keterpurukan.

Karena cinta sejati, takkan ditemukan,
Di balik layar kaca, yang penuh kepalsuan.
Ia hadir nyata, dalam dekapan,
Bukan sekadar sentuhan, di dunia khayalan.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI