Cinta dalam Bit: Sentuhan Virtual, Hati Merindu Nyata

Dipublikasikan pada: 13 Aug 2025 - 02:00:09 wib
Dibaca: 143 kali
Di layar kaca, wajahmu terpancar,
Pixel demi pixel, senyummu terhampar.
Cahaya biru menerangi malam sepi,
Menghadirkan dekap, meski hanya mimpi.

Jari-jari menari di atas keyboard maya,
Merangkai kata, bisikan asmara.
Emoji bertebaran, menggantikan ciuman,
Cinta dalam bit, sebuah permainan.

Dunia virtual, tempat kita bertemu,
Menyulam rindu, merajut pilu.
Avatar berdansa di taman digital,
Hati berbisik, meski terasa fatal.

Suara merdu mengalun di headset usang,
Mengusir sepi, menghapus bimbang.
Setiap kata, bagai sentuhan ringan,
Menyentuh jiwa, hingga ke relung keringan.

Kita berbagi cerita, mimpi dan asa,
Di balik layar, kita menjelma.
Dua jiwa yang terpisah ruang dan waktu,
Namun terikat janji, di dunia yang baru.

Namun sayang, ini hanyalah ilusi,
Sentuhan virtual, tak mampu mengisi.
Ruang hampa yang menganga di dada,
Rindu sentuhan nyata, tak bisa reda.

Kukirimkan pesan, berharap kau tiba,
Menghapus jarak, memutus derita.
Menjelma nyata, dari layar yang fana,
Menyentuh hatiku, dengan sentuhan yang ada.

Ku bayangkan aroma tubuhmu hadir,
Hangat pelukmu, usirkan getir.
Bukan sekadar kode, bukan sekadar data,
Namun cinta sejati, yang tak bisa didustakan.

Di balik senyum virtual yang kau ukir,
Kurasakan getar, rasa yang hadir.
Apakah kau juga merindukan yang sama?
Cinta yang nyata, bukan sekadar drama.

Mungkin suatu saat, algoritma takdir,
Menyatukan kita, dalam dekap yang hadir.
Bukan lagi pixel, bukan lagi suara,
Namun detak jantung, yang berdegup mesra.

Kutatap layar, penuh harap dan cemas,
Menunggu jawaban, yang mampu membasuh lemas.
Semoga cinta dalam bit ini bersemi,
Menjadi kisah nyata, yang abadi.

Hingga saat itu tiba, ku simpan rindu,
Dalam setiap kode, dalam setiap waktu.
Berharap sentuhan virtual ini,
Menjadi jembatan, menuju cinta sejati.

Sebab hati ini, merindu yang nyata,
Bukan sekadar bayangan, bukan sekadar kata.
Cinta dalam bit, semoga mengantarkan,
Pada dekap hangat, yang tak terpisahkan.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI