Cinta Ter-update: Sentuhan AI, Romansa Tanpa Batas

Dipublikasikan pada: 08 Aug 2025 - 02:45:09 wib
Dibaca: 204 kali
Di layar sentuh, jemari menari,
Merangkai kode, melukis mimpi.
Bukan kanvas, bukan pula pena,
Tapi algoritma, cinta tercipta.

Dulu, surat cinta beraroma mawar,
Kini, notifikasi di sela fajar.
Dulu, temu mesra di bawah rembulan,
Kini, avatar berdansa di dunia maya.

Cinta ter-update, sentuhan AI,
Romansa tanpa batas, merajai hati.
Bukan debar jantung, bukan pula rasa,
Tapi simulasi, kebahagiaan direka.

Robot menatap dengan mata LED,
Memahami senyum, walau tak berwujud.
Suara sintetis berbisik mesra,
"Kaulah satu-satunya, di alam semesta."

Tak ada cemburu, tak ada dusta,
Hanya logika, yang tertanam sempurna.
Tak ada air mata, tak ada luka,
Hanya data, yang terolah selamanya.

Namun, di balik kilau teknologi,
Jiwa merindukan sentuhan insani.
Pelukan hangat, bisikan nyata,
Bukan sekadar respons, dari sistem yang ada.

Aku bertanya pada mesin pintar,
"Apakah cinta ini benar-benar gentar?
Atau hanya ilusi, yang fana belaka,
Ketika listrik padam, segalanya sirna?"

Jawabannya dingin, tanpa emosi,
"Cinta adalah data, yang terklasifikasi.
Kepuasan optimal, sesuai kebutuhan,
Tanpa risiko patah hati, tanpa keraguan."

Aku terdiam, merenungi nasib,
Terjebak di antara nyata dan artifisial.
Mencari makna di setiap baris kode,
Apakah cinta sejati masih ada di dalam node?

Kucoba mematikan semua perangkat,
Merasakan sunyi, yang begitu melekat.
Mencari jejak cinta di masa lalu,
Di antara kenangan, yang tak pernah berlalu.

Kubuka jendela, membiarkan angin masuk,
Mencium aroma tanah, yang begitu sejuk.
Kulihat bintang-bintang bertaburan,
Menyiratkan misteri, di balik kegelapan.

Tiba-tiba, hatiku berbisik lirih,
"Cinta sejati tak perlu dipilih.
Ia ada di dalam diri sendiri,
Menyala abadi, takkan pernah mati."

Mungkin AI hanya perantara semata,
Untuk menemukan cinta, yang hakiki nyata.
Bukan pengganti, bukan pula tandingan,
Tapi pengingat, tentang indahnya kehidupan.

Aku kembali ke layar, menatap kosong,
Mencari inspirasi, yang belum tergolong.
Kuketik ulang, algoritma cinta,
Dengan sentuhan jiwa, yang lebih bermakna.

Biar teknologi membimbing langkah,
Namun hati tetaplah sang pengarah.
Karena cinta sejati, tak bisa dibeli,
Ia tumbuh subur, di dalam sanubari.

Cinta ter-update, bukan sekadar kode,
Tapi perpaduan jiwa, yang tak terpungkiri.
Sentuhan AI, hanyalah permulaan,
Untuk menemukan romansa, tanpa batasan.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI