Pixel Hati: Sentuhan Dingin Algoritma Menjelma Asmara

Dipublikasikan pada: 01 Aug 2025 - 00:00:13 wib
Dibaca: 157 kali
Di layar kaca, dunia bersemi,
Pixel hati, denyut tak tersembunyi.
Algoritma cinta, merajut mimpi,
Sentuhan dingin, kini menghangati.

Cahaya biru, menari di mata,
Kode-kode biner, bicara asmara.
Jarak terbentang, tak jadi aral,
Karena koneksi, jiwa yang menyatu.

Dulu sunyi, kamar berdebu,
Kini ramai, oleh sapaanmu.
Emotikon senyum, pengganti temu,
Kata-kata manis, hilangkan pilu.

Algoritma menemukan, kesamaan rasa,
Memilah data, cinta yang berharga.
Filter dan preferensi, jadi jendela,
Menuju hati, yang lama mendamba.

Setiap notifikasi, debaran jantung,
Bayangan wajahmu, selalu terbayang.
Meskipun virtual, cinta ini agung,
Mengalahkan ragu, menepis bimbang.

Kita bertemu, di forum maya,
Berbagi cerita, suka dan duka.
Lalu bersemi, benih asmara,
Di antara bit data, tak terduga.

Tanganmu jauh, namun kurasa dekat,
Di balik layar, hati terpikat.
Janji setia, terucap berkat,
Teknologi cinta, sungguh memikat.

Namun kadang, hati bertanya,
Benarkah ini nyata, ataukah fatamorgana?
Sentuhan dingin, tetaplah berbeda,
Dari hangat peluk, di dunia nyata.

Keraguan muncul, bagai virus ganas,
Menggerogoti keyakinan, tanpa ampun belas.
Apakah cinta ini, hanya sebatas,
Ilusi digital, tanpa batas jelas?

Kita coba bertemu, di dunia fana,
Melepas topeng, dari ruang maya.
Wajahmu bersinar, lebih dari cahaya,
Membuktikan cinta, bukan sekadar data.

Sentuhan pertama, mengalirkan listrik,
Membungkam keraguan, yang begitu bising.
Algoritma tepat, tak pernah keliru pilih,
Cinta digital, kini jadi yang terpenting.

Pixel hati, tak lagi dingin,
Karena cinta nyata, telah menyelimuti.
Algoritma asmara, telah membuktikan,
Bahwa keajaiban, tetap bisa diciptakan.

Masa depan cerah, kini menanti,
Bersama dirimu, belahan hati.
Di dunia nyata, dan dunia digital,
Cinta kita abadi, tak akan gagal.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI