Di balik layar, tersembunyi kalbu,
Memori digital, saksi bisu.
Raut wajahmu, senyum merekah,
Tersimpan aman, takkan pernah punah.
Awal jumpa, di dunia maya,
Sapa lembut, menyentuh sukma.
Pixel demi pixel, cerita terukir,
Dalam folder cinta, takdir mengalir.
Cloud storage jiwaku, luas membentang,
Menampung segala, rasa yang datang.
Foto-foto kita, bersemi indah,
Di taman kenangan, tak lekang oleh gundah.
Tanganmu menggenggam, erat terasa,
Walau hanya gambar, di layar kaca.
Detik-detik bahagia, terabadikan,
Dalam algoritma cinta, tersemat keabadian.
Suara tawamu, rekaman merdu,
Melodi rindu, mengalun pilu.
Saat jarak memisahkan raga,
Cloud storage hadir, obati duka.
Video singkat, tatapanmu dalam,
Menembus ruang, menembus kelam.
Bisikan mesra, terpatri kuat,
Dalam kode biner, tak bisa dijilat.
Dokumen cinta, surat-surat rindu,
Kata-kata manis, terangkai pilu.
Janji setia, terukir abadi,
Dalam ruang virtual, takkan terbagi.
Kumpulan lagu, yang sering terdengar,
Saat bersamamu, hati berdebar.
Setiap nada, mengembalikan rasa,
Seolah kau hadir, di dekatku saja.
Data kenangan, terenkripsi rapat,
Dari virus lupa, selalu terhindar.
Firewall cinta, melindungi kalbu,
Agar tak ada yang bisa merebutmu.
Cloud storage jiwaku, bukan sekadar data,
Namun jejak cinta, yang tak ternilai harganya.
Backup hatiku, selalu tersedia,
Jika badai menerpa, cinta terluka.
Mungkin kau bertanya, mengapa begini?
Mengapa cinta, terdigitalisasi?
Karena di era ini, batas memudar,
Cinta menemukan cara, untuk tetap berkibar.
Meskipun kelak, teknologi berganti,
Cloud storage jiwaku, tetap menjadi saksi.
Bahwa cinta kita, pernah hadir nyata,
Terukir selamanya, dalam dunia maya.
Dan jika suatu saat, memori ini pudar,
Terhapus oleh waktu, atau kesalahan pakar.
Kuharap kau ingat, dalam lubuk hatimu,
Bahwa cinta kita, takkan pernah bertemu temu.
Karena cinta sejati, tak butuh backup data,
Ia terukir dalam jiwa, abadi dan nyata.
Cloud storage jiwaku, hanyalah pengingat,
Bahwa kau adalah bagian, dari cerita yang terhebat.