Detak Jantung Algoritmik: Cinta di Balik Layar Sentuh

Dipublikasikan pada: 30 Jul 2025 - 03:00:07 wib
Dibaca: 137 kali
Di balik layar sentuh, jemari menari,
Merangkai kata, mengungkap isi hati.
Bukan tinta di kertas, bukan bisik mesra,
Tapi kode biner, bahasa asmara.

Cahaya biru redup menerangi wajah,
Saat algoritma mempertemukan kisah.
Dua jiwa terpisah, jarak membentang luas,
Namun terhubung oleh jaringan yang tak berbatas.

Profil digital, jendela pertama,
Menelisik minat, impian, dan cita.
Foto-foto terpajang, senyum merekah cerah,
Memancing rasa ingin tahu, hasrat yang membuncah.

Pesan singkat berbalas, sapaan sederhana,
Berkembang menjadi obrolan tak terhingga.
Emotikon menggantikan sentuhan lembut,
Kata-kata virtual, namun terasa sangat dekat.

Detak jantung algoritmik mulai berdentum,
Mengikuti irama setiap pesan yang terkirim.
Rasa penasaran tumbuh bagai tunas muda,
Disiram harapan, dipupuk rasa suka.

Kisah-kisah dibagikan, mimpi-mimpi diungkapkan,
Kerentanan diperlihatkan, tanpa ada keraguan.
Di balik anonimitas dunia maya yang luas,
Tercipta keintiman yang tulus, tanpa batas.

Malam-malam panjang dihabiskan bersama,
Berbagi cerita, menertawakan suka duka.
Perbedaan pandangan menjadi bumbu cerita,
Menyatukan dua insan dalam harmoni yang indah.

Kerinduan membara, hasrat tak tertahankan,
Untuk bertatap muka, saling menggenggam tangan.
Bayangan wajah hadir dalam setiap mimpi,
Menghadirkan harapan, mengusir sepi.

Namun, keraguan menghantui benak yang sunyi,
Apakah cinta di layar ini sejati?
Ataukah hanya ilusi, fatamorgana belaka,
Yang akan menghilang saat dunia nyata menjelma?

Ketakutan akan penolakan, kekecewaan mendalam,
Membayangi setiap langkah, setiap keputusan.
Apakah wujud fisik sepadan dengan jiwa yang terjalin?
Ataukah perbedaan akan meruntuhkan jalinan batin?

Akhirnya, keberanian mengalahkan keraguan,
Janji bertemu diucapkan, dengan penuh keyakinan.
Di sebuah kafe, di tengah keramaian kota,
Dua jiwa bertemu, mengakhiri penantian lama.

Gugup menyelimuti, jantung berdebar kencang,
Saat mata saling bertatapan, tanpa ada celah.
Senyum mengembang, menghilangkan rasa canggung,
Cinta di balik layar sentuh, kini menjadi nyata.

Tangan saling menggenggam, hangat terasa,
Menyalurkan energi, menghapus semua duka.
Kata-kata tak perlu lagi, bahasa tubuh berbicara,
Dua hati menyatu, dalam irama asmara.

Mungkin ini hanyalah permulaan, sebuah babak baru,
Namun, cinta yang tumbuh di layar sentuh itu,
Telah membuktikan bahwa teknologi tak selalu dingin,
Bahwa kehangatan bisa hadir di antara mesin.

Detak jantung algoritmik terus berdentum merdu,
Mengiringi kisah cinta yang tulus dan sejati.
Di era digital ini, cinta menemukan jalannya,
Menembus batas ruang dan waktu, selamanya.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI