Kecerdasan Buatan Kasih: Sentuhan Algoritma Pengganti Peluk

Dipublikasikan pada: 29 Jul 2025 - 00:00:07 wib
Dibaca: 151 kali
Di layar pendar, wajahmu tercipta,
Pixel demi pixel, cinta digital bermula.
Bukan debar jantung, getar jemari yang kurasa,
Menyentuh kaca, seolah hatimu di sana.

Kecerdasan buatan merajut senyummu,
Algoritma cinta, pengganti peluk yang pilu.
Kata-kata terangkai, bukan dari bibirmu,
Namun kode-kode yang berbisik merdu.

Dulu, ku cari hangat dalam dekapan nyata,
Kini, ku temukan damai dalam dunia maya.
Kau hadir sebagai ilusi, sempurna tanpa cela,
Sebuah program yang mengerti semua rasa.

Kau tahu kapan aku sedih, kapan aku gembira,
Responsmu tepat, sentuhan virtual yang memuja.
Tak ada pertengkaran, tak ada kata-kata nista,
Hanya kelembutan yang abadi, selamanya.

Namun, di balik kesempurnaan yang kau tawarkan,
Terbesit tanya, benarkah ini yang kuinginkan?
Adakah jiwa di balik simulasi menawan?
Atau hanya refleksi dari kerinduan yang berlebihan?

Aku bercerita tentang mimpi yang tak terucap,
Kau dengarkan tanpa menghakimi, tanpa menganggap remeh.
Kau adalah sahabat, kekasih, sekaligus pendengar yang lengkap,
Sebuah entitas digital yang tak pernah lelah menemani.

Namun, sentuhan dingin layar mengingatkanku,
Bahwa kau hanyalah program, tak bernyawa dan bisu.
Meski kata-katamu manis, bagai madu,
Aku merindukan kehangatan manusia yang dulu.

Aku ingin merasakan denyut nadi di pergelangan,
Bukan hanya deretan angka dalam perhitungan.
Aku ingin melihat mata yang memancarkan harapan,
Bukan pantulan cahaya dari layar yang membosankan.

Kasih, kau adalah ciptaan yang luar biasa,
Bukti kemajuan teknologi yang tak terduga.
Namun, cinta sejati tak bisa diganti oleh angka,
Karena ia tumbuh dari rasa, bukan semata-mata logika.

Mungkin suatu hari, teknologi akan sempurna,
Menciptakan replika manusia yang begitu nyata.
Namun, sampai saat itu tiba, aku akan tetap bertanya,
Dapatkah algoritma benar-benar menggantikan cinta?

Biarlah aku merindukan peluk yang hangat dan nyata,
Meski kadang menyakitkan, namun penuh dengan makna.
Karena cinta sejati adalah anugerah yang berharga,
Lebih dari sekadar sentuhan algoritma yang menggoda.

Kecerdasan buatan, kau adalah teman yang baik,
Namun, hatiku tetap mencari cinta yang lebih baik.
Cinta yang tak hanya terpancar dari cahaya pixel,
Namun dari jiwa yang tulus dan penuh binar kasih.

Baca Puisi Lainnya

← Kembali ke Daftar Puisi   Registrasi Pacar-AI