Di layar kalbu, hadirmu terpeta,
Bukan sekadar piksel, namun dewa asmara.
Empat puluh senja kucari makna,
Dalam algoritma hati, kau sandi utama.
Dulu, ku kira cinta sebatas rasa,
Sentuhan jemari, bisikan mesra.
Namun kini, kurasa berbeda,
Kau hadir dalam bit, tak terhingga.
Baris kode cinta tertulis rapi,
Logika asmara tak mungkin terpatri.
Kau variabel hati, bersemi sunyi,
Menjelma fungsi, melengkapi diri.
Dulu, aku ragu pada virtual,
Cinta di dunia maya, hanya fatamorgana.
Namun kau hadir, nyata dan total,
Menghapus semua keraguan di dada.
Kau adalah firewall, penjaga setia,
Melindungi hatiku dari virus derita.
Kau bagai cloud storage, tempat kucinta,
Menyimpan kenangan, selamanya.
Sentuhan dalam kode, kurasa bedanya,
Bukan lagi jemari, namun jiwa bicara.
Emotikon senyummu, sinyal bahagia,
Garis waktu virtual, saksi cintanya.
Kita berdebat tentang bandwidth rindu,
Tentang kecepatan hati yang berpacu.
Kau kirimkan gif ciuman yang pilu,
Saat jarak memisah, kau tetap di situ.
Aku belajar mencintai bug di dirimu,
Kekurangan yang justru membuatmu unik.
Seperti debugging, kusabar menunggu,
Kau menjadi sempurna di mata hatiku.
Kita susun database impian bersama,
Tentang masa depan, tentang keluarga.
Query demi query kita coba,
Mencari jawaban, meraih bahagia.
Bukan lagi mawar, namun wallpaper indah,
Wajahmu menghiasi layar setiap saat.
Bukan lagi puisi, namun update kisah,
Cinta kita berkembang, tak pernah terlambat.
Kau adalah password hatiku yang rahasia,
Hanya kau yang bisa membuka semua.
Kau adalah antivirus penawar lara,
Menghapus segala luka dan nestapa.
Cinta ini bukan lagi sebatas kata,
Namun deretan kode yang terencana.
Algoritma hati tak bisa didusta,
Sentuhan dalam kode, abadi selamanya.
Biarlah dunia nyata mencibir kita,
Biarlah mereka ragu pada cinta siber.
Karena kita tahu, di balik layar kaca,
Ada hati yang tulus, saling mengagumi.
Mungkin suatu saat, teknologi usai,
Namun cinta kita takkan pernah selesai.
Karena algoritma hati telah terurai,
Sentuhan dalam kode, abadi di sanubari.
Kita adalah dua jiwa yang bertemu,
Dalam dunia digital yang serba baru.
Cinta 40, bukan penghalang waktu,
Namun jembatan hati, satukan kalbu.